TEMPO.CO, Bandung - Kota Depok menyumbang pasien DBD terbanyak di Provinsi Jawa Barat. Di awal 2019 ini, hingga 28 Januari, demam berdarah telah menjangkiti 319 pasien di kota itu. Jumlahnya tercatat lebih banyak ketimbang Bogor, Bekasi, hingga Karawang dan Pangandaran.
Baca:
Temukan 314 Kasus DBD, Depok Pasang Status Siaga
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebut, selama tiga tahun terakhir di Januari 2017, 2018, dan 2019, angka kasus DBD selalu meningkat di Jawa Barat. Pada awal tahun ini, 319 pasien di Kota Depok itu menjadi bagian dari total 2.204 pasien dengan 14 di antaranya meninggal.
Data kasus kematian DBD terbanyak di Kota Bogor dan Kabupaten Bandung masing-masing tiga orang. Kemudian Kota Depok, Kabupaten Cianjur, dan Kota Bekasi masing-masing dua orang. Lalu Kabupaten Bogor dan Kota Sukabumi masing-masing satu orang.
Sejumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menunggu mendapatkan penanganan medis di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu 30 Januari 2019. Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan sampai hari Rabu (30/1) total pasien DBD di Kabupaten Bogor meningkat dari 113 kasus pada minggu ketiga, kini sudah mencapai 231 orang dan lima orang diantaranya meninggal dunia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Baca:
Pasien DBD di RSUD Bekasi Terus Bertambah
"Saat musim hujan kelembapan tinggi, nyamuk aedes aegypti cepat berkembang biak," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Widyawati, Kamis 31 Januari 2019.
Widyawati menekankan kembali cara paling andal mencegah DBD yaitu lewat pembersihan sarang nyamuk. Dia mencontohkan genangan air bersih di tampungan air hujan. "Kalau fogging hanya memberantas nyamuk dewasa, bukan telur atau jentiknya," ujar Widyawati.
Baca juga:
Ini Lima Kecamatan di Jakarta dengan Kasus DBD Tertinggi
Sejauh ini dari berbagai parameter yang ada seperti sebaran kasus dan lonjakan jumlah pasien, kata Widyawati, Dinas Kesehatan Jawa Barat belum menyatakan kondisi kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD.