TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan pembangunan MRT Jakarta fase I dapat menjadi contoh pembangunan moda transportasi publik berbasis rel bagi kota-kota lain di Indonesia. Khususnya, kota-kota dengan jumlah penduduk terbesar.
Baca: Ada Degradation Mode di Kereta MRT Jakarta, Apa Itu?
"Ada Surabaya, Medan, Bandung, Makassar," kata Bambang usai mengikuti parallel trial run MRT, Jumat, 1 Februari 2019.
MRT fase 1 yang ditargetkan beroperasi Maret 2019 itu hanya melayani rute Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Bambang berharap nanti MRT bisa mencapai Jakarta Utara. Selanjutnya jangkauan diperluas hingga Tangerang dan Bekasi. Sebab lima kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia berada di kawasan Jabodetabek.
"Harus ada rute-rute lain, sehingga akhirnya kemacetan di Jakarta yang selama ini sangat mengganggu bisa terurai," kata Bambang.
Dalam kunjungannya hari ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu mengapresiasi persiapan PT MRT Jakarta menjelang operasi. Perjalanan dari Bundaran HI ke Lebak Bulus dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. "Meskipun sifatnya masih percobaan, kita melihat perjalanan mulus, dan fasilitas yang dipersiapkan sangat baik," kata Bambang.
Baca berita sebelumnya:
Menjajal Ratangga, Begini Kecepatan dan Kenyamanan Kereta MRT Jakarta
Tansportasi MRT Jakarta yang diberi nama Ratangga itu sudah hampir siap beroperasi. Hingga 31 Desember 2018, pembangunan fase 1 MRT Jakarta telah mencapai 98,10 persen. Rinciannya, jalur layang telah rampung 97,80 persen dan jalur bawah tanah rampung 98,41 persen.