Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Tiga Perempuan Jumantik Nyamuk di Jagakarsa Dianiaya Warga

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Kondisi tiga perempuan yang bertugas sebagai juru pemantau jentik nyamuk alias jumantik yang dipukul seorang pria, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad, 3 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana
Kondisi tiga perempuan yang bertugas sebagai juru pemantau jentik nyamuk alias jumantik yang dipukul seorang pria, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad, 3 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria yang tinggal di RT 08 RW 05 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan menganiaya tiga juru pemantau jentik (jumantik) nyamuk.

Salah seorang jumantik yang jadi korban pemukulan, Jayanti, menceritakan pria berusia sekitar 40 tahun itu tak mau ada pemeriksaan jentik.

Baca : Anies Baswedan Keluarkan Instruksi Gubernur Soal Penanganan DBD

"Pas lagi periksa-periksa air, posisinya minta izin, dia langsung marah," kata Jayanti, 38 tahun, di rumahnya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad, 3 Februari 2019.

Jayanti adalah anggota jumantik di Kelurahan Lenteng Agung. Sementara dua orang lain yang jadi korban adalah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kader lansia di Lenteng Agung. Mereka adalah Nur Azizah, 42 tahun, dan Desi Yanita, 33 tahun.

Ketiganya sedang berkeliling RW 05 Lenteng Agung untuk mengecek potensi kemunculan nyamuk aedes aegypti. Sebanyak 13 kader jumantik menyambangi setiap rumah di RW 05 pada Jumat, 1 Februari 2019.

Saat tiba di salah satu perkarangan rumah RT 08 sekitar pukul 09.00 WIB, seorang pria justru menolak pemeriksaan di kediaman yang ditempatinya. Jayanti berujar, pria tersebut sedang menumpang di rumah saudara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak, saya tidak mau (rumah) dibersihkan. Saya sudah bisa bersihkan sendiri," ucap Jayanti menirukan perkataan pria itu.

Sontak sang pria mengepalkan lima jarinya sebagai bentuk ancaman. Dia pun tak kuasa menahan amarahnya dan mengejar Jayanti. Setelah mendapatinya, dia langsung memukul Jayanti.

Simak pula :
DKI Waspada DBD, Tiap Keluarga Harus Punya Kader Jumantik

Desi yang melihat kejadian itu berteriak agar pelaku urung menjalankan niatannya. Namun, pelaku justru menjedotkan kepala Desi. Nur Azizah pun sempat mendorong pelaku. "Saya ngeliat, saya dorong," ujar Nur. "Tapi semuanya diserang pakai kepalan tangan," lanjut dia.

Dari pantauan Tempo, dalam kasus penganiayaan terhadap jumantik nyamuk itu, mata kiri Nur tampak lebam. Begitu juga dengan mata kanan Jayanti yang masih terlihat jelas bengkak. Siang ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat kondisi mereka. Menurut Anies, pelaku sudah ditahan di Kepolisian Sektor Jagakarsa sejak kemarin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

16 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

2 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

4 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

5 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.


Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

12 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

12 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

23 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

24 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kasus DBD Naik 3 Kali Lipat, Ini Kata Kemenkes

25 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Kasus DBD Naik 3 Kali Lipat, Ini Kata Kemenkes

Kasus DBD di Indonesia hingga Maret 2024 naik hampir tiga kali lipat dari jumlah pada periode yang sama 2023. Ini langkah yang dilakukan Kemenkes.