Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Imlek, Ribuan Orang Padati Kawasan Kota Tua

image-gnews
Pengunjung memadati Taman Fatahillah di Kawasan Kota Tua,  saat libur Tahun Baru Imlek, Selasa, 5 Februari 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Pengunjung memadati Taman Fatahillah di Kawasan Kota Tua, saat libur Tahun Baru Imlek, Selasa, 5 Februari 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Taman Fatahillah di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat dipadati pengunjung pada hari libur tahun baru Imlek di Tahun Babi Tanah 2570.

"Laporan kurang dari jam 12.00 tadi, ada 5 ribu pengunjung di semua titik," kata Nurul, staf Kotatua Tourism Information Center (Kotic) di lokasi pada Selasa, 5 Februari 2019.

Nurul mengatakan jumlah pengunjung biasanya akan bertambah menjelang sore hari. Jumlah pengunjung hari ini pun lebih banyak daripada jumlah pengunjung di hari libur akhir pekan.

Baca: Imlek, Pengunjung Bio Hok Tek Tjeng Sin Berdoa Pemilu Aman

Dari pantauan Tempo, para pengunjung memadati halaman museum Fatahillah. Mereka sibuk berswafoto dengan latar belakang gedung-gedung tua di sana, seperti gedoeng Jasindo dan Cafe Batavia. 

Seperti yang dilakukan oleh tujuh remaja asal Depok yang ditemui Tempo di sana. "Untuk lihat-lihat bangunan bersejarah dan foto-foto," kata Adel, 16 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lainnya, pengunjung yang kepanasan karena teriknya cahaya matahari terlihat berkumpul di bawah pepohonan sekitar Bangi Kopi. Mereka duduk rapat tidak beraturan sehingga menyulitkan pengunjung lain untuk melintas. Namun ada juga sejumlah pengunjung yang asyik lalu lalang menggunakan sepeda onthel.

Lokasi Kota Tua ini memang salah satu destinasi favorit warga Jakarta dan sekitarnya saat hari libur. Warga bisa menikmati bangunan-bangunan bersejarah dan masuk ke museum, seperti Museum Seni Rupa dan Keramik. Harga masuk ke museum juga terjangkau, Rp 5 ribu untuk dewasa, Rp 3 ribu untuk mahasiswa, dan Rp 2 ribu untuk anak-anak dan pelajar.

Baca: Perayaan Imlek di Bogor Berjalan Lancar Meski Sempat Ada Larangan

Nurul menjelaskan tak ada hiburan khusus Imlek tahun ini. Taman Fatahillah baru akan menggelar event khusus pada perayaan Cap Go Meh pada 28 Februari 2019. "Nanti komunitas-komunitas dari warga Tionghoa di sekitar sini (Kota Tua) akan bergabung, mengadakan event," kata dia.

Dalam rangka libur Imlek hari ini, pengelola Kawasan Taman Fatahillah menyiapkan 25 orang satuan tugas keamanan serta 18 orang satuan tugas kebersihan. Menurut Nurul, Taman Fatahillah merupakan salah satu destinasi favorit warga di kawasan Kota Tua.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

10 hari lalu

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto memantau pengamanan malam takbiran Idul Fitri. Pemantauan itu dilakukan di daerah Kota Tua, Jakarta Barat; dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa malam, 9 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto memantau situasi pengamanan di malam takbiran Idulfitri.


Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

15 hari lalu

Jalur trem yang pernah digunakan di Jakarta dari zaman Hindia Belanda hingga awal masa kemerdekaan Indonesia yang terdapat di Kota Tua, Jakarta Barat. (TEMPO/Mila Novita)
Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.


Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

16 hari lalu

Meriam Si Jagur di Kota Tua, Rabu, 2 April 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.


Mengunjungi Empat Masjid Tua Kampung Arab Pekojan di Kawasan Kota Tua Jakarta

20 hari lalu

Langgar Tinggi yang terletak di Jalan Pekojan Raya, Tambora, Jakarta Barat. Bangunan dengan dua lantai ini difungsikan sebagai langgar pada lantai dua, sementara lantai pertama dimanfaatkan sebagai toko. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Mengunjungi Empat Masjid Tua Kampung Arab Pekojan di Kawasan Kota Tua Jakarta

Langgar Tinggi menjadi destinasi terakhir walking tour yang ditawarkan UPK Kota Tua Susur Kampung Arab Pekojan selama Ramadan.


Menyambangi Kampung Arab Pekojan, Melihat Sejarah Islam di Kota Tua Jakarta

20 hari lalu

Langgar Tinggi yang terletak di Jalan Pekojan Raya, Tambora, Jakarta Barat. Bangunan dengan dua lantai ini difungsikan sebagai langgar pada lantai dua, sementara lantai pertama dimanfaatkan sebagai toko. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Menyambangi Kampung Arab Pekojan, Melihat Sejarah Islam di Kota Tua Jakarta

Pekojan di kawasan Kota Tua Jakarta dikenal sebagai permukiman etnis Arab. Di sana terdapat empat masjid tua yang kini menjadi bangunan cagar budaya.


PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

39 hari lalu

Kubah Shakhrah atau Dome of the Rock di Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Februari 2023. (MARTHA WARTA SILABAN/TEMPO)
PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

45 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

54 hari lalu

Sejumlah booth kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi yang digelar selama tiga hari selama akhir pekan. Acara festival dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek itu berakhir pada Ahad kemarin, 25 Februari 2024. (Diskominfo Banyuwangi)
Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.


Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

56 hari lalu

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh. Shutterstock
Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.


Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

57 hari lalu

Wedang Ronde Spesial Campur di Kedai Wedang Warna-Warni, Jalan Gardujati No. 52, Bandung. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani
Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar