TEMPO.CO, Jakarta -Tim uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon wakil gubernur atau cawagub DKI Jakarta mengantongi lima isu yang harus ditanyakan kepada calon wagub.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Syarif yang juga tim penyeleksi memaparkan ada isu politik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kebijakan percepatan pembangunan, dan aspirasi dari pengusaha.
Baca :
Seleksi Cawagub DKI, Tokoh Jakarta Kasih Masukan untuk Tim Panelis
Anies Baswedan Puji 3 Cawagub DKI dari PKS
"Pola relasi politik partai, konflik tata ruang dan lingkungan hidup serta pengentasan kemiskinan," kata Syarif saat dihubungi, Rabu, 6 Februari 2019.
Kelima isu itu merupakan hasil focus group discussion (FGD) tim penyeleksi dengan sejumlah tokoh DKI pada Ahad, 3 Februari 2019. Tokoh yang hadir berasal dari kalangan akademisi, pengusaha, dan pengamat.
Syarif menyatakan, kelima isu akan kembali dibahas saat fit proper test selanjutnya pada Jumat malam, 8 Februari 2019. Menurut syarif, peserta FGD juga diundang.
Tim penyeleksi bakal mendalami kemampuan calon wagub DKI untuk mengeksekusi masalah yang disampaikan peserta FGD. "Karena sepertinya di tangan wagub beban ini akan lebih banyak dipikul," ujar Syarif.
SImak pula :
Cerita Rahmat Effendi Bisiki Anies Baswedan Soal Cawagub DKI
Tim penyeleksi hingga kini masih menyaring calon wagub. Dua partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, PKS dan Gerindra, hanya perlu memilih dua dari tiga calon. Tiga calon berasal dari kader Partai Keadilan Sejahtera, yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.
Nama cawagub DKI Jakarta yang terpilih akan diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk kemudian diserahkan ke anggota DPRD. Pemilihan akhir wagub DKI ada di tangan anggota dewan yang dibahas dalam rapat paripurna.