TEMPO.CO, Jakarta - Tim seleksi cawagub DKI akan mencari sosok pengganti Sandiaga Uno yang dapat menutup kelemahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca: Laporan Keuangan ke BPK, Anies Baswedan Janji Beres 15 Maret
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif menyebut salah satu kelemahan Anies adalah mengatasi penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang rendah.
"Peran wagub akan mengisi kelemahan gubernur selama ini," kata Syarif saat dihubungi, Rabu, 6 Februari 2019.
Pada Ahad, 3 Februari 2019, tim uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon wagub DKI menggelar focus group discussion (FGD) dengan sejumlah tokoh Ibu Kota. Pesertanya mulai dari pengamat, akademisi, sampai pengusaha.
Menurut Syarif, salah satu masukan dari para tokoh ini terkait dengan politik APBD. Syarif melanjutkan, politik ABPD fokus pada perbaikan perencanaan APBD yang pro rakyat dan peningkatan daya serap.
"Peningkatan kemampuan eksekusi program akan didalami. Karena sepertinya di tangan wagub beban ini akan lebih banyak dipikul," ujar Syarif.
Hasil FGD dengan tokoh itu akan ditanyakan ke tiga calon wagub DKI pada Jumat malam, 8 Februari 2019. Ketiga calon adalah kader Partai Keadilan Sejahtera, yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.
Tim penyeleksi hingga kini masih menyaring tiga calon wagub. Dua partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, PKS dan Gerindra, hanya perlu memilih dua calon.
Baca: Anies Baswedan Puji Tiga Cawagub DKI dari PKS
Nama cawagub DKI yang terpilih akan diberikan kepada Anies Baswedan untuk diserahkan kepada anggota DPRD DKI untuk dipilih. Pemilihan akhir wagub DKI ada di tangan anggota dewan yang dibahas dalam rapat paripurna DPRD DKI.