TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat satu warga setempat meninggal akibat Demam Berdarah Dengue pada Januari 2019. Secara keseluruhan, jumlah pasien DBD di kota itu juga terus bertambah.
Baca:
Penderita DBD di Jakarta Capai 878 Orang, Terbanyak di Jaksel
Pasien yang meninggal disebut karena memaksa pulang dari rumah sakit, padahal dokter belum mengizinkan. Pasien adalah warga Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang.
"Kami imbau agar pasien yang dirawat, agar tak buru-buru minta pulang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati, Kamis 7 Februari 2019.
Sepanjang Januari, Dezi menambahkan, penderita positif DBD di wilayahnya mencapai 128 kasus. Jumlah itu meningkat hingga 150 persen dibandingkan periode yang sama Januari 2018. Untuk tahun ini, kasus tertinggi berturut-turut di Kecamatan Jatiasih dengan 35 kasus, Mustikajaya 22 kasus, dan Jatisampurna dengan 13 kasus.
Pasien demam berdarah dengue (DBD) dirawat di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kamis, 24 Januari 2019. Tempo/Adi Warsono
Untuk menekan angka penderita DBD, Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan agar warganya rutin kerja bakti, terutama di rumah masing-masing. Menurut dia, pemberantasan sarang nyamuk merupakan upaya paling efektif mencegah berkembangnya populasi nyamuk Aedes aegyti.
Baca:
Kasus DBD Terbanyak di Depok, Kematiannya di Bogor
"Terutama genangan air, paling potensi dipakai nyamuk berkembang biak," ujar dia.
Sementara itu, jumlah pasien DBD yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi sampai dengan pagi ini mencapai 12 orang. "Lima anak dan tujuh dewasa," kata Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kota Bekasi, Sudirman.