TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Kriminal Khusus Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Erick Ekananta Sitepu mengatakan beberapa model live show mesum dalam grup Line mesum yang diungkap pihaknya beberapa waktu lalu, mengaku telah berkecimpung dalam dunia prostitusi sejak 2017, atau sebelum grup tersebut dibuat oleh lima admin yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Polisi: Grup Live Show Pornografi Diikuti Ratusan Member
"Padahal pengakuan para tersangka, group tersebut baru dibuat sejak 2018 awal," kata Erick, Kamis, 7 Februari 2019. Erick berujar, pengakuan para model yang diperiksa oleh polisi itu mengindikasikan adanya grup mesum lainnya.
Menurut dia, para model yang diminta keterangan mengaku tidak hanya bergabung di satu group Line prostitusi online saja. "Karena menurut pengakuannya, dengan ikut bergabung di banyak group, maka penghasilannya pun akan lebih bertambah banyak," kata Erick.
Salah satu model yang diperiksa polisi itu merupakan pelajar SMA di Jakarta. Erick mengatakan, pelajar itu juga termasuk yang telah ikut dalam dunia prostitusi sejak 2017. Namun, Erick belum membeberkan secara detail talent yang telah diperiksa.
Polisi menetapkan lima orang admin grup sebagai tersangka. Mereka yang memiliki tugas seperti mucikari,itu adalah SH, 23 tahun, ZJ (23), WN (23), HAM (23), dan RM. “Tersangka saling mengenal satu sama lain,” ujar Erick.
Polisi menangkap lima tersangka pada dua waktu yang berbeda, yaitu Jumat, 18 Januari 2019, dan Selasa, 22 Januari 2019. SH dan R ditangkap di Pamulang, Tangerang Selatan; WN ditangkap di Ciputat, Tangerang; HAM ditangkap di Kelapa Dua, Tangerang; dan RM ditangkap di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 27 ayat 1 juncto pasal 45 ayat 1 Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan UU nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Mereka diancam hukuman 10 tahun penjara.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Edy Suranta Sitepu mengatakan para tersangka memiliki satu atau lebih grup chat berisi konten pornografi dan prostitusi. Pelayanan yang diberikan setiap grup juga berbeda-beda.
Contohnya, tersangka SH memiliki tiga grup yang memberi tiga jenis pelayanan yaitu video porno dewasa, video porno anak, dan live show. Kemudian, pelayanan di grup live show juga dibedakan menjadi tiga yaitu phone sex, video call sex, dan siaran langsung telanjang.
Sedangkan tersangka RM, selain memberi live show telanjang, juga memfasilitasi siaran langsung berhubungan badan. Pemeran hubungan intim itu berasal dari talent atau model yang disiapkan oleh RM.
Baca juga: Sertifikat Gratis dari Jokowi, Pak RT: Uang Lelah Rp 3 Juta
RM meminta kesedian para talent live show mesum, menyediakan tempat dan mengumumkan jadwal siaran langsung hubungan intim kepada para member. "Grup RM ini paling banyak membernya, 400 orang," kata Edy, Senin, 4 Februari 2019.