TEMPO.CO, Jakarta - Putra Asih Dwi Asturi, Aufalexasyawallu (5), adalah satu dari 410 warga Kabupaten Bogor yang terserang wabah Demam Berdarah Dengue atau DBD.
Baca: Pasien DBD Meninggal Setelah Paksa Pulang dari Rumah Sakit
Ibu berusia 26 tahun itu menceritakan anaknya mengalami demam yang naik turun selama kurang lebih 4 hari. Hingga pada puncaknya pada hari kelima panas tubuh anaknya mencapai 40 derajat.
“Awalnya demam aja, pas hari kelima panasnya tinggi banget, akhirnya saya bawa ke rumah sakit,” kata Asih kepada Tempo, Kamis 7 Februari 2019.
Di Rumah Sakit Sentosa, Kemang, Bogor, sang anak didiagnosis terjangkit virus DBD dan harus dirawat selama 4 hari. “Setelah kejadian itu, baru lingkungan rumah saya difogging,” kata Asih.
Hingga saat ini tren kasus penyakit DBD di Kabupaten Bogor terus mengalami peningkatan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabubapaten Bogor Agus Fauzi mengatakan, berdasarkan data hingga tanggal 4 Februari 2019 total kasus DBD di Kabupaten Bogor mencapai 410 kasus
“Lima orang di antaranya meninggal dunia,” kata Agus kepada Tempo, Kamis.
Agus mengatakan, kasus itu tersebar di 27 Kecamatan se Kabupaten Bogor. Beberapa kecamatan yang mengalami wabah demam berdarah adalah Kecamatan Cibinong, Bojonggede, Cileungsi, Gunung Putri, Citeureup, Klapanunggal, Gunung Sindur, Sukaraja, Babakanmadang, Ciawi, Tajurhalang, Cibungbulang, Ciomas, Megamendung, Ciampea, Dramaga, Jonggol, Kemang, Caringin, Rancabungur, Tamansari, Tangjungsari, Cariu, Cisarua, Ciseeng, Sukamakmur dan Leuwisadeng.
Baca: Penderita DBD di Jakarta Capai 878 Orang, Terbanyak di Jaksel
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan terus mengupayakan agar penyakit DBD di Kabupaten Bogor dapat ditekan.“Salah satunya kami lakukan gertak (gerakan serentak) dan juga kita berikan instruksi kepada camat dan kepala desa untuk membagikan bubuk abate dan fogging secara gratis,” kata Ade.