TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan tingkat kepatuhan pengendara di Jakarta pada tahun ini naik 20 persen. Untuk mengejar target itu pemerintah menggelar Operasi Lintas Jaya selama setahun penuh.
Baca: 7 Hari Operasi Zebra 2018, Pelanggaran Terbanyak di Jakarta Timur
"Kalau tahun lalu kepatuhan meningkat 8 persen, mudah-mudahan sekarang bisa lebih tinggi lagi," ujar Anies di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 11 Februari 2019. “Tadi Dishub menargetkan bisa naik 20 persen.”
Anies mengatakan tingkat kecelakaan lalu lintas di Jakarta cukup tinggi. Sebagian besar kecelakaan itu akibat masyarakat tak patuh pada ambang batas kecepatan dan rambu-rambu lalu lintas. Dengan adanya Operasi Lintas Jaya, kata Anies, setiap pelanggar akan diberi ganjaran.
"Kendaraan bermotor adalah alat untuk memindahkan badan dari satu tempat ke tempat lain. Tapi bila kecepatan tinggi, ia bisa menjadi alat pemindah nyawa, dari alam dunia ke alam yang lain," kata Anies.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, kawasan yang menjadi target Operasi Lintas Jaya adalah lintasan jalan raya dan kawasan terminal.
Untuk jalan raya, kata Sigit, mengatakan pemantauan dilakukan menggunakan aplikasi Google Maps dan Waze. Saat kawasan tersebut macet karena indikasi pelanggaran lalu lintas, maka tim Dishub dan kepolisian langsung turun tangan.
Baca : Anies Baswedan Perintahkan Tim Gabungan Tertibkan Lalu Lintas
Sedangkan di terminal, Dinas Perhubungan akan menertibkan calo, tarif, dan kelengkapan administrasi dari penyelenggaraan angkutan umum. "Kami akan libatkan TNI maupun Polri,” kata Sigit. “Total semua yang terlibat di dalam Operasi Lintas Jaya ini sekitar 700 personel."