TEMPO.CO, Jakarta - PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) tak banyak berkomentar soal opsi pemerintah DKI untuk mengambil alih pengelolaan air di Jakarta. Corporate Communications & Social Responsibilities Division Head PT Palyja Lydia Astriningworo mengatakan pihaknya masih menunggu pembicaraan lebih lanjut dengan PD PAM Jaya.
"Kami belum dapat memberi komentar lebih jauh sampai pembicaraan dan diskusi dengan PAM Jaya mencapai kesimpulan yang lebih definitif," kata Lydia dalam keterangan tertulisnya, Senin malam, 11 Februari 2019.
Baca: Anies Perpanjang Masa Kerja Tim Tata Kelola Air Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya memastikan pemerintah akan mengambil pengelolaan air dari PT Palyja dan PT Aetra Air Jakarta. Dia menuturkan tiga alternatif cara. Ketiga alternatif itu adalah membeli saham perusahaan swasta, memutus kontrak secara sepihak, dan mengambil alih sebagian Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air (IPA).
Baca: 3 Opsi Anies Ambil Alih Pengelolaan Air di Jakarta, Reaksi Aetra?
Untuk mempercepat proses pengambilalihan fasilitas pengelolaan air itu, Anies telah memerintahkan Direktur Utama PD PAM Jaya Bambang Hernowo untuk membuat head of agreement dengan dua perusahaan swasta itu. Tindakan tersebut, kata Anies, sebagai langkah awal dalam pengambilalihan pengelolaan air secara perdata.
Palyja, kata Lydia, menyambut baik keinginan pemda untuk mengambil alih pengelolaan air di Jakarta. Palyja akan bekerja sama dan berdiskusi dengan PAM Jaya.