TEMPO.CO, Tangerang - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi menilai jembatan layang atau flyover di Kecamatan Cisauk bakal menjadi solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan pada lintasan kereta api di tempat itu. Karena itu ia mendukung proyek yang menelan biaya Rp 120 miliar tersebut.
Baca: Bertelanjang Dada, Pria Bingung Naik Jembatan Layang Casablanca
"Kami mendukung penuh, karena banyak keluhan dari warga akibat macet parah setiap hari," katanya, Selasa, 12 Februari 2019.
Dedi berharap Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Kabupaten Tangerang segera merealisasikan proyek tersebut. Ia juga berharap pemerintah kabupaten segera membebaskan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan jembatan.
Kepala DBM-SDA Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto mengatakan, sudah membahas perencanaan proyek dengan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman (DP3) sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam pembebasan tanah.
Kemacetan kerap terjadi lintasan kereta api Cisauk. Lintasan itu setiap hari digunakan kereta relasi Rangkas Bitung – Tanah Abang. Lebar jalan pada perlintasan itu hanya delapan meter. Sementara untuk membangun jembatan diperlukan lahan sepanjang 150 meter dengan lebar 12 meter.
Baca: Polisi Sebut Informasi Oli Tumpah di Flyover Pesing Hoax
Jika pembebasan lahan sudah selesai, akan digelar studi kelayakan dan perencanaan untuk pembangunan jembatan layang. Sedangkan pembangunan fisik flyover diperkirakan baru mulai pada Januari 2020.