Menurut Argo, para saksi itu terdiri dari pedagang yang berada di sekitar lokasi kejadian. Kemudian, kata Argo, ada juga relawan pendukung Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin yang sudah diperiksa. "Kami juga sudah meminta rekaman CCTV di lokasi. Sedang kami upayakan," tutur Argo.
Keterangan saksi mata soal ledakan
Seorang peserta nobar debat capres dari kubu pendukung Jokowi-Ma'ruf, Rendi, 30 tahun mengatakan ia sempat melihat ledakan dari sebuah dus yang dibungkus plastik putih.
"Abang lagi beli rokok lewat, enggak jauh dari posko perbatasan pas pertigaan ini, saya lewat tiba-tiba meledak," kata dia kepada Tempo, Ahad malam, 17 februari 2019. Menurut dia, dus tersebut tampak tergeletak di bawah dengan sampah-sampah. "Pas saya lewat meledak. Radius lima meter," kata dia.
Sementara itu, saksi lainnya, Tina, mengatakan dirinya melihat sebuah benda dilemparkan dari mobil berwarna putih. Tak lama kemudian, benda itu meledak. "Kuping saya sampai sakit karena suaranya kencang," ujar dia saat ditemui di lokasi.
Pengamat sebut ledakan itu bom, bukan petasan
Pengamat terorisme Al Chaidar meyakini ledakan tersebut berasal dari bom low explosive atau berdaya ledak rendah yang dirancang anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Dugaan saya itu bom potasium nitrat yang low explosive," kata Al Chaidar saat dihubungi, Senin, 18 Februari 2019.
Simak juga :
Ledakan di Nobar Debat Capres, Saksi Ini Mendengar di Radius 2 Kilometer
Jika hanya petasan, kata dia, sulit dipercaya dipasang di area dekat nonton bareng debat capres. Pemasangan bom berkekuatan rendah tersebut bisa dipastikan untuk meneror jalannya debat capres tadi malam.
"Kalau petasan dipasangnya malam tahun baru. Kalau situasi seperti tadi malam jelas untuk teror," ucap Al Chaidar soal insiden ledakan di area nobar Debat Capres itu.
ADAM PRIREZA | IMAM HAMDI | FRANCISCA CHRISTY