TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Rumah Aspirasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Michael Umbas mengatakan seorang relawan peserta nonton bareng debat capres masih dirawat akibat ledakan di area Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Ahad malam, 17 Februari 2019.
"Dari tujuh korban, satu orang atas nama Mirah masih dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat," ujar Umbas saat Tempo hubungi pada Senin, 18 Februari 2019.
Baca: Enam Fakta Tentang Ledakan di Area Nobar Debat Capres
Umbas mengatakan tujuh orang yang terdampak ledakan malam itu langsung dibawa ke rumah sakit. Dua orang dilarikan ke RS TNI Angkatan Laut Dr. Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, sementara lima lainnya ke RS Pelni.
Menurut Umbas, 6 orang diperbolehkan pulang karena hanya melakukan rawat jalan sementara satu lainnya harus dirawat. Ia tak dapat merinci cedera apa yang dialami Mirah sehingga harus dirawat. Namun Umbas menyebut hari ini Mirah dijadwalkan pulang ke rumah.
"Detilnya bisa langsung ke dokter, tapi semalam kami berbincang, intinya ada gangguan pendengaran karena beliau dekat dengan ledakan," kata Umbas. Rata-rata, kata Umbas, para korban mengalami gangguan pendengaran.
Umbas menjelaskan para korban tidak mengeluarkan uang untuk pengobatan. Panitia, kata dia, bertanggung jawab untuk keselamatan para peserta. "Ada beberapa pihak juga yang menyumbang," ujarnya.
Baca: Polisi: 7 Korban Ledakan Nobar Debat Capres Tak Alami Luka Luar
Ledakan terdengar cukup kencang sekitar pukul 20.13 WIB. Diketahui titik ledakan berada di bagian Utara Parkir Timur Senayan, tepatnya di seberang Gedung Aquatic Gelora Bung Karno, Senayan. Ledakan terjadi sekitar 10 menit pasca-debat capres. Ledakan itu disertai asap putih yang membumbung setinggi sekitar 3 meter serta menyisakan lubang di tanah sedalam sekitar 15 sentimeter.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan berdasarkan olah TKP, ledakan itu berasal dari petasan. "Dari keterangan saksi, sementara petasan. Kami lihat dari CCTV siapa yang taruh di sana," ujarnya saat ditemui wartawan di lokasi. Polisi saat ini tengah menyelidiki pelaku yang menaruh benda diduga petasan itu.
Polisi pun hingga saat ini telah memeriksa sekitar 10 orang saksi yang terdiri dari pedagang yang berada di sekitar lokasi kejadian ledakan. Polisi juga memeriksa beberapa relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf. Rekaman kamera pengintai alias CCTV pun tengah diperiksa di Laboratorium Forensik Mabes Polri.