TEMPO.CO, Jakarta - Warga Jakarta bisa turut menikmati fenomena supermoon atau purnama perigee yang akan terjadi petang ini, Selasa, 19 Februari 2019. Kepala Humas Planetarium Taman Ismail Marzuki Eko Wahyu mengatakan kondisi bulan dengan jarak terdekat dengan bumi itu dapat disaksikan dengan mata telanjang pukul 22.53 WIB nanti.
"Bisa dilihat tanpa pakai teleskop," kata Eko saat dihubungi Tempo pada Selasa sore. Namun, ada dua tip agar bulan dapat disaksikan dengan jelas.
Baca: Supermoon Malam Ini Terlihat di Beberapa Benua, Ini Waktunya
Pertama, kata dia, warga harus memilih tempat yang tepat dengan jarak pandang ke langit tak terbatas. "Bisa di semua tempat asal tidak terhalang saat menghadap langit," kata dia.
Kedua, cuaca sangat berpengaruh. Bila mendung, kesempatan menyaksikan bulan purnama perigee sangat kecil. Bulan akan terlihat jelas saat langit bersih tanpa awan.
Baca: Supermoon Malam Ini Terbesar dan Tercerah Hingga 2026
Adapun Planetarium TIM tidak mengadakan nonton bareng untuk pengamatan fenomena supermoon kali ini. Sebab, nobar hanya digelar saat gerhana atau konjungsi terjadi. Selain itu, Eko menjelaskan supermoon sebenarnya fenomena yang biasa, yang dapat terjadi lebih-kurang 4 kali selama setahun.
Supermoon atau purnama perigee kali ini spesial karena jarak bukan terhitung paling dekat dengan bumi, yakni 356.761 kilometer. Menurut laman Forbes, Supermoon kali ini merupakan yang terbesar dan tercerah di langit selama 7 tahun hingga terjadi lagi pada 2026.
Peristiwa itu terjadi karena setiap 29,53 hari, siklus bulan melalui beberapa fase supermoon. Di antaranya bulan baru, bulan sabit, hingga bulan seperempat dan akhirnya membentuk bulan hampir penuh hingga penuh. Kemudian, siklus itu berlangsung sebaliknya.