TEMPO.CO, Bogor – Bupati Bogor Ade Yasin menyiapkan anggaran Rp 10 miliar untuk menanggulangi bencana longsor dan banjir yang menimpa Kabupaten Bogor akibat cuaca ekstrem. Anggaran untuk siaga darurat bencana itu diambil dari pos anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) APBD 2019.
Baca: Cuaca Ekstrem, Kabupaten Bogor Status Siaga Darurat Bencana
“Tahun ini pos (anggaran) yang amannya sih kita mungkin sampai di atas Rp 10 m, mudah mudahan itu cukup,” kata Ade kepada Tempo, Selasa 19 Februari 2019.
Ade mengatakan, alokasi anggaran BTT tersebut menyusul status siaga darurat bencana di Kabupaten Bogor. “Prediksi dari BMKG, tahun 2019 ini mungkin banyak terjadi bencana di Kabupaten Bogor jadi ya kita antisipasi saja,” kata Ade.
Pemkab Bogor bakal menambah anggaran tersebut jika dirasa kurang, mengingat Kabupaten Bogor merupakan daerah rawan bencana hidrometeorologi.
“Ya sebetulnya itu tidak bisa dibatasi ya, tetapi kita sediakan dulu, kalau kurang nanti kita bisa dianggarkan kembali di perubahan,” kata Ade.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Dede Armansyah mengatakan, sepanjang Januari 2019, terjadi 35 kasus bencana alam dengan rincian 14 kejadian tanah longsor dan 21 kejadian angin kencang.
“Secara umum hampir sama, bencana kita dipicu faktor hujan, jadi memang selalu terjadi di musim hujan,” kata Dede.
Baca: Tebing Longsor di Bogor Timbun Satu Keluarga, Empat Orang Tewas
Dede mengatakan, lokasi yang paling rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor berdasarkan kejadian berada di Bogor wilayah selatan dan barat. “seperti di Kecamatan Cisarua, Megamendung, Cijeruk untuk selatan sementara untuk wilayah utara, Tenjolaya, Tamansari, Cigudeg, Leuwisadeng, Leuwiliang, dan Sukamakmur,” kata Dede.