TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari) 98 Willy Prakasa membantah dugaan kelompoknya melakukan politik uang dalam kampanye mendukung pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Dugaan berasal dari video tentang kegiatan mereka di Tandon Ciater pada Minggu 17 Februari 2019 dan beredar di media sosial.
Baca berita sebelumnya:
Bawaslu Tangsel Selidiki Video Kampanye Pilpres Bagi-bagi Uang
Menurut Willy, acara seperti yang terekam dalam video itu bukan kampanye pilpres. "Acara tersebut dilaksanakan murni adalah reuni keluarga besar Jari’98 yang kebetulan adalah warga asli di Tandon Ciater, Serpong, Tangerang Selatan," katanya lewat pesan yang dikirimnya, Selasa malam 19 Februari 2019.
Soal bagi-bagi uang, dia berdalih itu hasil patungan dari teman-teman sesama penggiat di kelompok itu. "Patungan baik yang sudah bekerja, pedagang maupun yang masih jadi pengamen agar warga senang," kata Willy.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat beberapa orang di atas panggung menyebar uang kepada masyarakat yang ada di bawahnya. Sempat terekam pula stiker pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1.
Video berdurasi 24 detik itu pun menjadi perhatian dari Badan pengawas pemilu (Bawaslu) kota Tangerang Selatan. "Kami akan selidiki karena ada indikasi politik uang," kata Ketua Bawaslu Kota Tangerang Selatan Muhamad Acep.
Willy mengaku kelompoknya bukan relawan, apalagi tim sukses pasangan calon nomor urut 1. Dia juga menegaskan bukan juru kampanye. Tapi diakui mereka pendukung.
"Kami realistis melihat kinerja pemerintahan Jokowi dan JK, karena itu kami serempak menyatakan dukungan buat Jokowi-Ma’ruf Amin 2019 menuju 2024," katanya.