TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berapi-api menantang pengembang nakal di Jakarta yang tak mau patuh dengan aturan mengenai pengelolaan rumah susun milik. Dia awalnya mendengar cerita warga penghuni apartemen Lavande, Jakarta Selatan, tentang perlakuan yang dianggap sewenang-wenang dari pengembang Agung Podomoro Land (APL).
Baca berita sebelumnya:
Di Aparteman Lavande, Anies Tantang Pengembang: Mau Kuat-kuatan?
Anies menyebut terjadi ketidakadilan dan kolonialisme dalam diskusi dengan warga apartemen itu, Senin malam, 19 Februari 2019. Menurut Anies, dia berani menentangnya karena mengaku tidak memiliki kepentingan dengan pengembang mana pun. Sayangnya, tidak ada perwakilan dari pengembang saat itu.
"Saya telah disumpah untuk menjalankan konstitusi, saya tidak punya urusan dengan Anda semua. Kalau mau ukur kuat-kuatan, siap-siap saja, nanti kami akan tunjukkan," ujar Anies katanya merujuk kepada pengembang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai berdialog dengan warga apartemen Lavande, Jakarta Selatan, Senin malam, 18 Februari 2019. Tempo/M Julnis Firmansyah
Anies menegaskan akan menegakkan Peraturan Gubernur nomor Tahun 2018 tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik yang telah dibuatnya. Menurutnya, penegakan pergub tidak hanya untuk Apartemen Lavande, tapi juga untuk maraknya perselisihan antara pengelola dan pemilik apartemen di ibu kota.
Baca berita sebelumnya:
Konflik di Apartemen Lavande, Anies Sebut Ketidakadilan dan Kolonialisme
"Yang kami tahu selama ini mereka (pemilik rusun) tidak bisa menjalankan atau mendapatkan haknya dengan baik," ujar Anies.