TEMPO.CO, Bogor - Polisi telah menggunakan data sidik jari yang ditemukan di lokasi untuk mencari tersangka pembunuhan Andriana Yubelia Noven, siswi SMK Bogor yang tewas ditikam pada 8 Januari lalu. Ini dilakukan setelah gambar hasil rekaman CCTV dan keterangan banyak saksi tak bisa diandalkan.
Baca Berita Sebelumnya:
Pembunuhan Siswi SMK Bogor Tak Terungkap, Polisi Minta Bantuan FBI
“Ada beberapa orang saksi sempat dicurigai, kami ambil sidik jarinya namun setelah dicocokan dengan sidik jari yang ditemukan pada barang bukti berbeda,” kata dia.
Beberapa saksi yang dimaksud adalah mereka yang dekat dengan Andriana semasa hidupnya. Adapun data sidik jari yang digunakan sebagai pembanding adalah yang ditemukan menempel di barang bukti.
Andriana Yubelia Noven Cahya,17 tahun, siswi SMK Baranangsiang kelas XII Jurusan Tata Busana Butik, ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi bersimbah darah di dekat rumah kosannya di Jalan Riau, Kecakatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa petang, 8 Januari 2019. dok. Polresta Bogor
Barang bukti itu seperti pakaian dan tas milik korban. Selain juga yang didapat pada pisau badik yang digunakan untuk menikam Andriana. Saat ditemukan tewas, pisau itu masih menancap sedalam 22 sentimeter di dada siswi Kelas XII Jurusan Tata Busana SMK Baranangsiang tersebut.
Baca berita sebelumnya:
Pembunuhan Siswi SMK Bogor, Banyak Saksi Tutup Mulut?
Seperti diketahui, satu di antara yang sempat dicurigai sebagai tersangka pembunuhan itu adalah eks teman dekat Andriana di Kota Bandung. Hasil pencocokan sidik jari menjawab mengapa polisi kemudian membebaskannya kembali.
Andriana menjadi korban pembunuhan di sebuah gang sepi di Jalan Riau, Bogor Timur. Rekaman kamera CCTV milik pemukim setempat menunjukkan pelaku sudah menunggu korban sebelum pembunuhan dilakukan.