TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepas 32 relawan Medical Emergency Rescue Comiittee (MER-C). Para relawan itu akan bertugas di Jalur Gaza, Palestina, untuk melanjutkan pembangunan dua Rumah Sakit Indonesia.
Baca: Anies Baswedan Datang, Penghuni Apartemen Lavande Menangis
"Saudara mewakili 230 juta penduduk Indonesia, mewakili kami semua menjalankan misi membangun fasilitas RS sebagai bagian mendorong kemerdekaan bangsa Palestina," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Februari 2019.
Anies meminta para relawan untuk sering membagikan pengalaman di sana dalam bentuk tulisan dan video. Ia berharap dengan cerita itu, masyarakat Indonesia dapat merasakan dan mengetahui perjuangan para relawan itu.
Keberangkatan relawan ini akan terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama bertolak ke Kairo Mesir pada 22 Februari 2019, pukul 20.00 WIB. Sementara gelombang dua sebanyak 26 relawan menyusul terbang ke Kairo pada 23 Februari 2019 pukul 11.00 WIB. Keberangkatan relawan itu telah mendapatkan izin masuk Mesir dan Gaza oleh MER-C otoritas setempat.
Ketua Tim Pembangunan Tahap 2 RS Indonesia Faried Thalib menjelaskan, setibanya di Kairo, para relawan langsung bergerak menuju Perbatasan Rafah dan masuk ke Gaza. “Kami berharap dengan izin yang ada, tim bisa segera masuk ke Jalur Gaza. Koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kairo terus kami lakukan,” ujar Farled.
Dalam siaran pers MER-C, RS Indonesia adalah karya anak bangsa yang sepenuhnya dibangun dari donasi rakyat Indonesia. Rumah sakit itu terletak di Bayt Lahiya, sekitar 2,5 kilometer dari perbatasan Israel. RS Indonesia menjadi pusat rujukan utama bagi masyarakat di wilayah Jalur Gaza bagian utara.
Rumah sakit itu Berdiri di atas tanah wakaf seluas 1,6 hektare dan terdiri dari 2 lantai dan 1 lantai basement. Rumah sakit itu memiliki kapasitas 100 tempat tidur, 4 kamar operasi, 10 bed ICU, Ruang Radiologi, Laboratorium, Bank Darah, IGD yang dilengkapi peralatan medis moderen.
Saat ini, kondisi rumah sakit sudah kewalahan menampung pasien yang datang berobat. Kapasitas 100 tempat tidur sudah tidak mencukupi untuk memberikan perawatan kepada pasien yang membutuhkan.
Sehingga pengembangan RS Indonesia berupa pembangunan dua lantai tambahan sangat dibutuhkan untuk menambah kapasitas ruang perawatan. Selain itu, lantai tambahan berguna untuk membuka departemen serta layanan medis baru, lengkap dengan pengadaan peralatan kesehatan.
Waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan pembangunan itu diperkirakan 1 hingga 1,5 tahun. Selama proses pembangunan, pelayanan di RS Indonesia akan berjalan seperti biasa.
Baca: Resmikan RSUD Cipayung, Kenapa Anies Baswedan Minta Dikecewakan
Anies Baswedan mengatakan perjalanan ke jalur Gaza pasti penuh dengan risiko. Keputusan para relawan untuk berangkat adalah pilihan yang luar biasa dan tak mudah. "Saya menyampaikan rasa penghargaan sebesar-besarnya untuk bapak-ibu yang berangkat ke sana," kata dia.