TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengingatkan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk membahas tarif kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Ratangga di DPRD. Alasannya, subsidi tarif MRT akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca:
Masyarakat Bisa Jajal Kereta MRT Sebelum Peresmian, Begini Caranya
"Ini menyangkut uang yang dipungut dari rakyat, apalagi kalau subsidi. Berapa APBD yang disiapkan untuk subsidi itu?" kata Taufik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 22 Februari 2019.
Taufik mengaku belum menerima surat ajakan diskusi dari Pemerintah DKI perihal tarif MRT itu. Dia lalu merasa harus mengingatkannya karena Anies telah menyampaikan bahwa tarif MRT sudah masuk tahap final.
"Subsidi tarif harus dibahas dulu karena nilai subsidi itu bakal masuk dalam APBD yang disahkan oleh DPRD DKI," katanya.
Baca:
Beroperasi Maret, MRT Pilah Pilih Kartu Pembayaran dari Bank
Sebelumnya, Anies mengumumkan bahwa perhitungan tarif MRT berdasarkan kilometer tempuh. "Tinggal masa pengumuman saja, tapi sekarang sebelum data lengkap saya tidak akan mengumumkan," ucap dia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbincang usai menjajal MRT Jakarta di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, 20 Februari 2019. Tempo/Friski Riana
Berdasarkan penuturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, sudah ada dua opsi tarif MRT Lebak Bulus-Bundaran HI. Keduanya adalah Rp 8.500 dan Rp 10 ribu per 10 kilometer.
"Menurut saya tarifnya feasible, mengingat daya beli penduduk Jakarta sendiri," kata Bambang usai mengikuti parallel trial run MRT Jakarta, Jumat 1 Februari 2019.
Baca:
Alasan Anies Sebut Integrasi Tarif MRT dan Lainnya Belum di 2019
Bambang menambahkan, kelayakan itu juga melihat nilai rata-rata pendapatan per kapita di Jakarta yang tinggi dibandingkan kota lain di Indonesia. "Mudah-mudahan bisa membuat orang berpaling dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," katanya.
Kereta MRT Ratangga rencananya akan beroperasi komersil akhir Maret 2019. MRT diperkirakan mampu mengangkut 65 ribu penumpang per hari untuk rute sepanjang 16 kilometer dengan 13 stasiun antara Lebak Bulus dan Bundaran HI.