TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta tengah membangun 1.333 drainase vertikal atau sumur resapan dangkal di kantor pemerintahan DKI. Pelaksana tugas Kepala Dinas PE DKI Ricki Marojahan Mulia mengatakan salah satu jenis sumur resapan itu bakal terpasang di kantor wali kota, kecamatan, kelurahan, dan halaman rumah sakit.
"Rencana kita diprioritaskan kantor yang memang membutuhkan. Kita lihat kontur tanahnya memang tepat," kata Ricki saat dihubungi Tempo, Sabtu, 23 Februari 2019.
Baca: Atasi Genangan, DKI Bangun 100 Sumur Resapan di Monas Selatan
Drainase vertikal merupakan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghilangkan genangan air hujan. Menurut Ricki, pihaknya bakal memasang saluran dengan kedalaman lima meter yang bisa mengalirkan air ke tanah secara vertikal layaknya sumur.
Cara kerja drainase vertikal seperti menggali lubang di tanah kering agar air menyerap ke tanah. Tujuan utamanya untuk pemeliharaan atau konservasi tanah sehingga tak terjadi penurunan permukaan tanah. Selain itu, pemerintah DKI berupaya menyimpan cadangan air tanah.
Baca: Anies Instruksikan Seluruh Kantor DKI Membangun Drainase Vertikal
"Jadi prinsip kerjanya kalau ada hujan, nanti dia (air) akan mengisi sumur-sumur resapan tersebut atau drainase vertikal itu kemudian akan tersimpan di bawah tanah," kata Ricki.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya telah menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 131 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Drainase Vertikal di Lahan Milik Pemerintah DKI Jakarta. Ia ingin gedung milik pemerintah DKI, seperti sekolah, kantor kecamatan, dan kelurahan, tidak lagi membuang air hujan ke jalan atau lingkungan. "Tidak boleh kantor pemerintah DKI mengirim air hujan ke luar halaman. Zero run-off," ujarnya. Karena itu, DKI akan membangun ratusan drainase vertikal atau sumur resapan tahun ini.