TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau intermediate treatment facility atau ITF Sunter akan mulai pada Maret 2019. Ia menargetkan pada 2022 fasilitas tersebut sudah dapat beroperasi.
Baca: Alternatif Bantargebang, Ini Lokasi Pengolahan Sampah ITF Sunter
"Pada saat groundbreaking (Desember 2018) kami sudah mulai menyiapkan IMB-nya, Amdalnya sudah selesai. Saat ini sedang taraf penyiapan-penyiapan pembangunan," ujar Isnawa, Ahad, 24 Februari 2019.
Isnawa mengatakan, ITF Sunter dibangun untuk mengatasi masalah sampah di Ibu Kota. Sebab, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang usianya diperkirakan hanya sampai 2021. Diharapkan nantinya DKI memiliki 3-4 ITF sehingga sampah Jakarta dapat dikelola secara keseluruhan.
Pada 20 Desember 2018, Gubernur Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama pembangunan ITF Sunter di Tanjung Priuk Jakarta Utara. Fasilitas senilai 250 juta US dolar itu dijadwalkan selesai dalan tiga tahun ke depan.
Anies mengatakan, ITF Sunter mampu mengelola 2.200 ton sampah per hari. Dari pengelolaan itu juga diperoleh listrik sebesar 35 megawatt per jam.
Baca: ITF Sunter Groundbreaking Pekan Depan, Pembangunan Awal 2019
Lebih lanjut, Anies mengatakan pembangunan ITF Sunter tak hanya menandai kemajuan teknologi dalam pengelolaan sampah, tetapi juga perubahan pola pikir masyarakat. "Jadi sampah bukan diberikan ke tempat lain, tapi sisa kita kelola hingga habis," ujar Anies.