TEMPO.CO, Tangerang - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Tangerang hingga kini belum tertangani. Jumlah kasusnya terus bertambah dengan korban jiwa sebanyak dua orang.
Baca:
Kasus DBD di Tangerang Terus Bertambah
Semoga tidak ada lagi yang meninggal," ujar Kepala Sub Bagian Humas dan Perencanaan RSUD Balaraja Imas Supitaningsih saat dihubungi, Minggu 24 Februari 2019.
Menurut Imas, dua pasien DBD yang meninggal tersebut adalah Riki, 21 tahun, warga Kecamatan Cikupa dan Denis, 3 tahun, warga Kecamatan Sindang Jaya. Masing-masing meninggal pada 15 Januari dan 21 Februari lalu. "Keduanya meninggal di IGD, saat dibawa ke RS kondisinya sudah parah," kata Imas.
Imas mengakui RSUD Balaraja sempat kewalahan menangani pasien DBD yang membeludak sepekan yang lalu. Saat itu puluhan pasien DBD terus bertambah setiap harinya sehingga ruang perawatan rumah sakit pemerintah Kabupaten Tangerang itu penuh.
Baca:
Lewat Ingub DBD, Anies Minta Jajaran Galakkan Gerakan 3M Plus
"Sekarang pasien yang dirawat menurun dan berangsur normal," katanya. Sampai hari ini, kata Imas, jumlah pasien DBD yang dirawat berjumlah delapan orang. Secara kumulatif, total pasien DBD yang dirawat di RSUD Balaraja selama Februari mencapai 81 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, mengakui jumlah pasien DBD di wilayahnya terus meningkat. Dibandingkan data per 11 Februari lalu yang sebanyak 116 pasien, Hendra mengatakan, "Saat ini sudah mencapai 183 kasus."
Baca:
Puncak Musim Hujan, Kabupaten Tangerang Waspadai DBD
Hendra juga telah menerima laporan dari RSUD Balaraja terkait pasien yang meninggal. Dia mengungkap pula keterangan tentang peningkatan jumlah pasien DBD di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Tangerang. "Laporan dari RS lain meningkat, tapi tidak sampai membeludak," katanya.