TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan kereta ringan LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome saat ini sudah mencapai 99,4 persen. Dengan pencapaian itu ditargetkan LRT dapat beroperasi pada Maret 2019.
Baca: Akhirnya Kantongi Izin, LRT Jakarta Segera Uji Operasi
"Akhir Maret selesai dan dioperasikan, tinggal menyelesaikan bagian signal dan depo. Tidak ada kendala lain," kata Menteri Budi Karya Sumadi, Ahad, 24 Februari 2019. Budi Karya mengatakan sudah berkoordinasi dengan PT Jakpro sebagai kontraktor, untuk segera mensertifikasi pengoperasian LRT.
Untuk tarif LRT, kata Budi Karya, nantinya ditetapkan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Banyak manfaat yang akan diperoleh dengan beroperasinya LRT Jakarta ini. Diantaranya yaitu menjadi solusi mengurangi kemacetan di Jakarta, sebagai modal moda pilihan selain kendaraan pribadi, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, dan menjadi moda transportasi yang ramah lingkungan.
"Terlebih lagi LRT ini nantinya juga akan terintegrasi dengan moda transportasi Transjakarta," kata Budi Karya.
Budi Karya mengatakan, dengan pengoperasian LRT diharapkan masyarakat bisa beralih ke transportasi massal.
LRT Jakarta ini memiliki panjang lintasan sekitar 5,7 kilometer dari Kelapa Gading-Velodrome, melewati enam stasiun elevated/layang yaitu Mal Kelapa Gading, Stasiun Kelapa Gading Boulevard, Stasiun Pulomas, Stasiun Pacuan Kuda, Stasiun Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur dan 1 Depo LRT.
Biaya pembangunan LRT rute Kelapa Gading-Velodrome sepenuhnya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai kontraktor pembangunan sekaligus menjadi operator LRT rute Kelapa Gading-Velodrome.
Ditjen Perkeretaapian Kemenhub telah melakukan pengujian sarana LRT Jakarta terhadap delapan trainset (16 sarana/kereta) yang akan dioperasikan. Dari delapan trainset tersebut, empat trainset telah terbit sertifikat pengujian oleh Ditjen Perkeretaapian dan empat trainset lainnya dalam proses penerbitan.
Berdasarkan waktu kerja dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, pada 4 Maret 2019 Ditjen Perkeretaapian akan melakukan penilaian aspek keselamatan tahap 2.
Baca: LRT Jakarta Klaim Sudah Kantongi Semua Izin Operasi
Lalu pada 11 Maret 2019, PT Jakarta Propertindo selaku pelaksana proyek melakukan proses izin usaha, izin operasi, PSO, penetapan tarif, dan permohonan operasi ke Gubernur DKI Jakarta. Jika proses tersebut berjalan lancar, maka LRT Jakarta sudah bisa dioperasikan secara komersil pada 18 Maret 2019.