TEMPO.CO, Tangerang - PT Marga Mandalasakti (MMS), pengelola Jalan Tol Tangerang-Merak, menargetkan pembangunan Simpang Susun Tol Balaraja Timur rampung pada 2019. "Tahun ini, harapan kami akan selesai pembangunannya," ujar Presiden Direktur MMS Krist Ade Sudiyono, Ahad, 24 Februari 2019.
Baca: Kenapa Pengendara Bisa Tersesat di Simpang Susun Semanggi?
Krist menjelaskan jalan bertingkat di Balaraja Timur itu akan dibangun sebagai simpang susun sempurna. "Artinya, dari Jakarta dan Merak bisa keluar ke Balaraja Timur, begitu pula dari arah Balaraja Timur bisa masuk ke Jakarta maupun Merak. Itu yang kita sebut simpang susun sempurna," ujar Krist.
Krist menambahkan proyek ini adalah program peningkatan akses gerbang menuju Jalan Tol Tangerang-Merak. Program ini juga menjadi upaya anak perusahaan PT Astra Infra itu memperbarui akses gerbang tol, sehingga membantu membangkitkan ekonomi Banten pascabencana tsunami.
MMS berencana memperlebar lajur tol menjadi dua kali empat lajur dari Balaraja Barat hingga Cilegon Timur. Dengan begitu akses lalu lintas kendaraan ke wilayah Banten akan meningkat.
Krist mengatakan dampak tsunami pesisir pantai Selat Sunda telah membuat penurunan pendapatan dari sektor pariwisata di Banten dan Lampung. Untuk itu, pihaknya membuat tagar #BantenBangkit dan #AyokeBanten.
Baca: Anggaran Proyek Simpang Susun Semanggi Sisa Rp 219 Miliar
Menurut Krist, pengurangan kunjungan wisata ke Banten juga berdampak penurunan trafik Jalan Tol Tangerang-Merak.