TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah menyiapkan lahan baru untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mengingat TPA Burangkeng sudah kelebihan kapasitas. "TPA Burangkeng sudah overload sejak tiga tahun terakhir," kata Plt Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Cikarang, Senin, 25 Februari 2019.
Baca: 4 Warga Tutup TPA Burangkeng Bekasi, 120 Truk Sampah Tertahan
Pemerintah saat ini sudah memiliki beberapa lokasi alternatif yang dinilai memenuhi persyaratan teknis sebagai tempat pengelolaan serta pengolahan. "Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bekasi kan cukup pesat sehingga persoalan sampah ini juga harus diselesaikan bersama-sama,” kata Eka.
Eka mengatakan, pengelolaan sampah di Kabupaten Bekasi belum dilakukan secara optimal. Kendala utama adalah minimnya armada pengangkut sehingga tidak bisa menjangkau wilayah-wilayah tertentu. "Jika melihat luas wilayah, idealnya Kabupaten Bekasi memiliki empat TPA di empat penjuru wilayah. Dengan begitu, sampah rumah tangga akan terangkut semua," katanya.
Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Suprianto menambahkan, kondisi TPA Burangkeng sudah tidak mungkin untuk menampung sampah dari 23 Kecamatan. "Belum ada rencana perluasan TPA sebab tata ruang masih terkunci sehingga tidak bisa melakukan hal itu," katanya.
Dodi menjelaskan, total produksi sampah Kabupaten Bekasi per hari mencapai 1.500 ton. Sampah tersebut tidak dapat terangkut seluruhnya mengingat jumlah armada yang dimiliki Pemkab Bekasi hanya 102 unit truk. "Tahun ini kita tambah 30 unit truk, menyesuaikan anggaran yang ada. Agar sampah dapat terangkut semua, idealnya kita harus memiliki sedikitnya 400 unit truk sampah," ujarnya.
Baca: Kali di Bekasi Rawan Tumpukan Sampah, Ini Penyebabnya
Solusi sementara adalah dengan menimbun sampah dan meratakan puncak gundukan sampah di setiap zona TPA Burangkeng secara bergantian. "Mudah-mudahan dengan adanya TPA baru nanti bisa mengatasi persoalan sampah. Tentunya kita juga masih menunggu kajian instansi terkait, yakni Bappeda dan Bidang Tata Ruang," ujarnya.