TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan penemuan narkoba jenis baru yang mengandung Metoksetamina (MXE) harus dipahami masyarakat. Ia meminta masyarakat mengetahui bahwa tablet cokelat berbentuk diamond atau wajik berlian itu merupakan MXE.
"Supaya masyarakat tidak terkecoh," kata Argo di markas Polda Metro Jaya, Selasa, 27 Februari 2019.
Baca: 6 Fakta Penting Narkoba Jenis Baru MXE, Bikin Ingin Bunuh Diri
Terungkapnya peredaran tablet MXE yang diduga dari Malaysia bermula dari polisi yang menggagalkan transaksi narkoba di area parkir Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat. Polisi menangkap dua orang dalam operasi itu, yakni SS dan ST. Setelah menggagalkan transaksi, polisi menggeledah apartemen SS di Mediterania Boulevard Residence, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hasilnya, ditemukan 9 ribu butir MXE. Polisi juga menyita sabu seberat 874 gram, 70 butir Happy Five, timbangan digital, alat sealer, dua bong, serta dua cangklong kaca.
Ihwal penyelidikan jaringan narkotika MXE, Argo mengatakan masih dalam proses. Menurut dia, narkotika golongan 1 tersebut diduga diedarkan melalui jaringan Malaysia - Pontianak - Jakarta.
Baca: Polisi Sebut, Pengedar Narkoba Mengira MXE Itu Ekstasi
Jawaban senada juga disampaikan Argo terkait dua buron dalam kasus itu yaitu, R dan N. "Masih kita lakukan pengejaran," kata Argo.
Anggota Pusat Laboratorium Forensik Polri Ajun Komisaris Besar Jaswanto mengatakan narkoba MXE dapat membuat penggunanya merasa ingin bunuh diri. Meski begitu, narkoba jenis itu kerap digunakan untuk bersenang-senang. "Dengan tujuan rekreasi atau kesenangan," kata Jaswanto, Senin, 25 Februari 2019.
Selain ingin bunuh diri, efek buruk dari narkoba tersebut bagi penggunanya antara lain kesulitan berbicara, memunculkan perasaan bingung, cemas gemetar, rasa mual dan ingin muntah, serta paranoid. Adapun efek jangka pendek yang dirasakan pengguna adalah bahagia, meningkatkan empati, perasaan damai dan tenang, serta halusinasi. "Jadi lebih banyak efek buruknya dari metoksetamina itu," kata Jaswanto.