TEMPO.CO, Jakarta -Perum Perikanan Indonesia menyampaikan bahwa aktivitas bongkar-muat di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, pasca kebakaran kapal di Muara Baru pada Sabtu pekan lalu, tetap berjalan normal.
"Secara umum sih tidak begitu mengganggu, namun hari H dan H+1 sedikit terganggu. Tapi mulai Senin 25 Februari 2019 atau H+2 hingga sekarang, sudah normal dan ramai aktivitas bongkar muat ikan," ujar Sekretaris Perusahaan Perum Perindo Agung Pamujo di Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019.
Baca : Polisi Tunda Gelar Perkara Kebakaran Kapal di Muara Baru, Sebab...
Ia mengemukakan ikan-ikan yang masuk ke pelabuhan tidak datang dari Teluk Jakarta, mayoritas berasal dari Indonesia Timur, seperti Laut Arafura dan sekitarnya, laut sekitar Maluku (Ternate, Bacan, dan Ambon) dan laut Sulawesi.
Pedagang menata timbangan ikan saat menempati kios di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa, 26 Februari 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
"Juga ada dari Natuna dan Samudera Hindia sisi barat Sumatera. pasokan ikan dari berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya.
Salah satu nelayan, Murosid, 45 tahun asal Pemalang mengaku mencari ikan di laut lepas seperti di Karaoke, Papua. Hal itu untuk menghindari tidak layaknya ikan untuk dikonsumsi. "Kalau di laut lepas lebih segar. Itu yang dicari pedagang disini," katanya.
Simak pula :
8 Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru Sudah Dievakuasi ke...
Hal senada dikatakan pengawas perusahaan bidang perikanan, PT Bintang Mandiri Sampurna, Marsono (34), pihaknya menampung ikan dari laut lepas karena dinilai lebih baik kualitasnya dibandingkan di perairan dangkal. "Konsumen tahu ikan yang baik dan kurang baik," katanya.
ANTARA