TEMPO.CO, Jakarta - Revitalisasi tiga jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta telah rampung. Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho mengatakan revitalisasi itu juga menggunakan anggaran dari swasta senilai Rp 53 miliar.
Adapun anggarannya memakai dana koefisien lantai bangunan (KLB) dari PT Permadani Khatulistiwa Nusantara. "Tentunya kalau ada KLB itu lumayan. Fungsinya untuk masyarakat ada, tapi tidak membebani dari APBD," kata Hari di lokasi JPO Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 28 Februari 2019.
Baca: Anies Resmikan JPO Kekinian di Area Sudirman, Baru 2 Bisa Dipakai
Ketiga JPO yang sudah selesai direvitalisasi adalah JPO GBK, Bundaran Senayan, dan Polda Metro Jaya.
Menurut Hari, ada juga pembangunan atau revitalisasi JPO yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Namun, tiga JPO ini memakai uang KLB agar tak membebani APBD milik Dinas Bina Marga. "Kan tidak semua membangun JPO. APBD itu dibikin untuk yang lain-lain juga," ujarnya.
Baca: Anies Resmikan JPO Kekinian di Area Sudirman, Baru 2 Bisa Dipakai
Dengan menggunakan dana KLB, kata Hari, pihak swasta yang menangani perencanaan, pengawasan, dan pembangunan JPO. Perencanaan mulai dari pembuatan desain diusulkan oleh PT Permadani Khatulistiwa Nusantara. "Kita hanya pengendali teknis, manakala kok desainnya kurang bagus kita arahkan," ujarya.
Adapun revitalisasi ketiga JPO dimulai tahun lalu. Hari menyebut JPO eksisting dibongkar pada Oktober 2018. Rata-rata panjang JPO adalah 65 meter dengan lebar 2 meter. Desain ketiga JPO pun dibuat berbeda dari jembatan pada umumnya. Ada lampu warna-warni yang bakal menerangi JPO pada malam hari.
Hari ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan tiga JPO tersebut. JPO Bundaran Senayan dan GBK dapat dipakai warga mulai hari ini pukul 12.00 WIB. Namun JPO Polda Metro Jaya belum bisa dipakai lantaran masih ada pengerjaan di sisi trotoar.