TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melepas saham di perusahaan bir PT Delta Djakarta pada 2019. Sebagai langkah awal, Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta baru saja menggabungkan kepemilikan saham atas nama Pemperintah Provinsi DKI dan Badan Pengelola Investasi Penanaman Modal DKI Jakarta (BPIPM Jaya).
Baca juga: Saham DKI di Perusahaan Bir Delta Bertambah, Ini Penjelasannya
"Nama BP IPM kami ubah menjadi nama Pemprov DKI. Karena kalau masih nama BPIPM, nggak bisa jual, BP IPM-nya sudah enggak ada," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BP BUMD DKI Jakarta, Riyadi, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret 2019.
Riyadi menjelaskan BPIPM Jaya dulunya merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI yang dibubarkan pada 2000-an. Untuk menjual saham itu, maka Pemprov DKI perlu mengambil alih saham itu.
Dengan mengambil saham milik BPIPM sebesar 2,91 persen, saat ini saham milik Pemprov DKI di PT Delta sebesar 26,25 persen dari yang sebelumnya 23,34 persen. "Ini ancer-ancernya (penjualan saham) di tahun ini," ujar Riyadi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno pernah berjanji akan melepas saham Pemprov DKI di perusahaan bir itu saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun hingga memasuki tahun kedua pemerintahnya, saham itu belum juga dijual.
Riyadi menjelaskan, langkah selanjutnya BP BUMD akan meminta bantuan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk menghitung jumlah saham milik Pemprov DKI dan membuat kajian terhadap pembelian saham itu.
Ia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai kajian yang dimaksud itu. Sebab, hal itu berkaitan dengan mekanisme pasar modal yang tidak dapat dibocorkan ke publik, karena Delta Djakarta merupakan perusahaan terbuka.
Baca juga: DKI Hitung Untung-Rugi Janji Anies Lepas Saham Perusahaan Bir
Ia mengatakan saat ini saham perusahaan bir Pemprov DKI di PT Delta sebanyak 210.200.700 lembar. Adapun nilai per lembar dari saham PT Delta Djakarta hari ini berada di angka Rp6.725 per lembar.
