TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sampai saat ini masih menunggu keputusan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengenai penjualan saham pemerintah di PT Delta Djakarta padahal ia telah menyurati dewan terkait pemberitahuan rencana penjualan saham di perusahaan bir itu. Anies menduga tak kunjung keluarnya keputusan itu karena ada faktor politik.
"Kami sudah kirim surat (ke DPRD) sejak bulan Mei tahun lalu. Sampai sekarang belum ada tanggapan. Ya itulah risikonya, kalau politik jadi rumit di situ," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Maret 2019.
Baca: Pemerintah DKI Bersiap Melepas Saham Perusahaan Bir
Anies tak menjelaskan apa yang ia maksud dengan faktor politik itu. Namun dia menduga urusan penjualan saham perusahaan bir itu menjadi rumit karena faktor politik.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi membenarkan Anies pernah menyuratinya terkait penjualan saham itu tahun lalu. Namun, kata dia, setelah surat itu sampai kepadanya, Anies tak pernah menemuinya untuk menindaklanjuti surat tersebut. "Enggak ada (komunikasi), cuma menyurati, enggak saya tidak lanjut," ujarnya.
Prasetio juga secara tegas menyatakan tak akan menyetujui rencana Anies menjual saham pemerintah DKI di PT Delta Djakarta itu. Menurut dia, perusahaan bir itu menyumbang dividen bagi pemprov DKI.
Baca: Saham DKI di Perusahaan Bir Bertambah, Ini Klarifikasi PT Delta
Pertama kali, Pemprov DKI menanam saham di perusahaan itu sejak 1970. Rata-rata, PT Delta menyumbang keuntungan Rp 38 miliar setiap tahunnya. Saat ini, PT Delta Djakarta memegang lisensi produksi dan distribusi beberapa merek bir internasional.
Adapun rencana penjualan saham perusahaan bir itu merupakan janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.