TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan dua calon wakil gubernur atau cawagub DKI harus inisiatif memperkenalkan diri kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Taufik meminta agar dua calon dari kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu segera menjalin komunikasi dengan anggota dewan.
"Justru anggota itu yang harus lebih intens lalu didampingi fraksi," kata Taufik saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 Maret 2019.
Baca: Pengamat: Peluang Sandiaga Kembali Jadi Wagub DKI Masih Terbuka
Taufik menilai upaya keduanya mendekatkan diri dengan anggota dewan belum maksimal. Karena itu, mereka wajib bersafari politik lagi ke seluruh fraksi di DPRD. "Gerindra punya kewajiban (memperkenalkan) tapi calonnya harus wajib datangi dong," ujarnya.
Taufik sepakat dengan pernyataan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi bahwa kedua calon wagub harus cerdik mendekatkan diri kepada anggota dewan. Sebelumnya, Prasetio tak menampik adanya potensi pemilihan wagub usai pemilihan presiden (pilpres) 2019. Menurut Prasetio, pemilihan wagub sebelum atau setelah pilpres bergantung pada lobi-lobi kedua calon.
Baca: Gerindra Sebut Sandiaga Uno Tak Mungkin Jabat Lagi Wagub DKI
PKS dan Gerindra selaku partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah menetapkan dua calon wagub. Mereka adalah Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. Keduanya telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). Adapun proses pembahasan calon wagub DKI ini berjalan sejak November 2018.
Prasetio telah menerima surat penetapan yang berisikan dua nama cawagub DKI pada Senin, 4 Maret 2019. Itu artinya, proses pemilihan satu wagub kini di bawah kendali DPRD. Pemilihan bakal menggunakan sistem voting. Suara bakal sah jika dua per tiga dari 106 anggota dewan membubuhkan tanda tangan di daftar hadir dan datang dalam rapat paripurna pemilihan.