TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Persaudaraan Alumni disingkat PA 212 Novel Bamukmin menjelaskan alasan pihaknya membela keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjual saham milik Pemprov DKI Jakarta di perusahaan bir PT Delta Djakarta.
Sebab, kata Novel, penjualan saham milik DKI Jakrta di perusahaan bir merupakan salah satu janji Anies saat kampanye Pemilihan Gubernur 2017.
Baca : Ribut Saham Perusahaan Bir, PA 212: Siang Ini 100 Ribu Orang Berdemo di DPRD DKI
"Jadi ini kesepakatan bersama, khususnya dengan umat islam, jika Anies terpilih maka Pemprov DKI harus mencabut sahamnya pada pabrik bir," ujar Novel kepada Tempo, Jumat, 8 Maret 2019.
Oleh sebab itu, Novel mengatakan pihaknya akan mendukung penuh dan mengawal keputusan Anies menjual saham di PT Delta Djakarta. Salah satunya dengan melakukan demo di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta yang menolak keputusan Anies menjual saham tersebut.
Ilustrasi Pabrik Bir. REUTERS/Thomas Mukoya
Novel mengatakan pihaknya akan mengerahkan sebanyak 100 ribu massa untuk mengepung DRPD Jakarta pada Jumat sekitar pukul 13.00. Ia menjelaskan ribuan masa itu berasal dari organisasi masyarakat seperti Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI), Komando Brigade 411, Brigade Jawara Betawi, serta sayap organisasi lainnya.
"Kami minta di Jakarta selain dibangun fisik, tapi juga moral dan spiritualnya. Itu yang penting. Dan ini komitmen kami (menjual saham bir)," ujar Novel.
Diketahui, Pemprov DKI melalui Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) tengah bersiap menjual saham PT Delta Djakarta di tahun 2019 ini. Namun, rencana tersebut mendapat pertentangan dari Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Simak juga :
Penjualan Saham di Perusahaan Bir Belum Teralisasi, Anies Sebut Faktor Politik
Prasetio menyatakan tetap menolak rencana Pemprov DKI Jakarta melepas saham di PT Delta Djakarta. Menurut dia, perusahaan bir itu tidak merugikan Pemprov DKI Jakarta dan justru memberikan dividen bagi keuangan daerah. "Salahnya Delta tuh apa sih PT itu? Saya tetap berprinsip, enggak ada yang merugikan untuk pemerintah daerah, apalagi yang dikatakan setahun dapat Rp 50 miliar," ujar Prasetio.
Sebelum adanya rencana aksi demonstrasi oleh massa PA 212 ke Gedung DPRD DKI siang ini, Prasetio pernah meminta Pemprov DKI memikirkan ulang rencana penjualan saham di perusahaan bir itu. Ia juga siap berdiskusi dengan Pemprov DKI untuk mengetahui alasan penjualan itu.