TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono optimistis LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome bisa menyedot penumpang hingga 14.255 per hari.
"Kami yakin target itu tercapai per harinya ketika LRT Jakarta beroperasi secara komersil," kata Allan saat ditemui di Stasiun LRT Velodrome, Jumat, 8 Maret 2019.
Baca: 100 Pengguna Jak Lingko Jajal LRT Jakarta Gratis, Komentarnya?
Allan menuturkan jumlah target penumpang LRT Jakarta tersebut dihasilkan dari kajian konsultan internasional dari Inggris. Target 14.255 penumpang itu pun telah didiskusikan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Target itu kami optimis bisa tercapai di hari pertama operasional LRT Jakarta secara komersil," ujarnya.
Untuk mencapai target jumlah penumpang yang telah ditetapkan, menurut Allan, pihaknya telah menyiapkan dua strategi utama. Pertama, kata dia, LRT Jakarta akan diintegrasikan dengan Bus Rapid Transit atau Transjakarta.
Saat ini, kata Allan, pihaknya sedang membangun skybride atau jembatan penghubung antara Stasiun Velodrome dengan Halte Transjakarta Pemuda Rawamangun. Sebab, konsep yang dibawa LRT Jakarta adalah meneruskan penumpang dari Kelapa Gading yang turun di Velodrome menuju pusat kota di Dukuh Atas, menggunakan Transjakarta. "Atau sebaliknya dari Transjakarta menggunakan LRT," ujarnya.
Kereta LRT Jakarta terparkir di Stasiun Veledrom, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019. Pada saat uji coba ini pihak LRT menegaskan bahwa mereka masih berfokus mengejar sertifikasi dan perizinan SOP operasional dan perawatan kepada Kementerian Perhubungan. Kereta LRT Jakarta ini ditargetkan akan beroperasi pada Maret 2019 mendatang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kedua, pihaknya bersama pemprov DKI bakal berupaya membawa penumpang di apartemen atau rumah yang berada di sekitar Pulogadung, Kayuputih dan Pulomas menuju stasiun LRT menggunakan Jak Lingko. Saat ini, LRT Jakarta sudah terhubung dengan Jak24 rute Pulogebang-Senen via Kelapa Gading.
LRT Jakarta bersama DKI juga sedang bersinergi untuk membangun jalur Jak Lingko di Dukuh Atas. Tujuannya, kata Allan, agar penumpang LRT Jakarta dari Kelapa Gading masih bisa meneruskan naik Jak Lingko di Dukuh Atas. "Kami memikirkan cara bagaimana penumpang mau ke kantornya tetap naik transportasi yang terintegrasi," ujarnya.
Allan mengatakan terus berkomunikasi dengan pemprov DKI untuk membangun sistem layanan yang terintegrasi secara fisik, pelayanan dan pembayarannya. Selain dengan Transjakarta dan Jak Lingko, pihaknya berharap LRT bisa terhubung dengan MRT Jakarta. "Strategi ke depan memang diharapkan semua koridor bertemu," kata dia.
Baca: Stasiun LRT Velodrome Bakal Terhubung dengan Halte Transjakarta
Rute LRT Kelapa Gading-Velodrome memiliki enam stasiun layang, yaitu Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome. Rute sepanjang 5,8 kilometer itu direncanakan dapat ditempuh dalam waktu 10-13 menit. PT LRT Jakarta menargetkan, waktu tempuh antarstasiun antara 1 sampai 2,5 menit.
Anggota Komisi C Bidang Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Dite Abimanyu tak yakin penumpang kereta LRT Kelapa Gading-Velodrome bakal mencapai angka estimasi pemerintah DKI, yakni 14 ribu orang per hari.
Baca: Pengoperasian Diundur, LRT Jakarta Masih Tunggu Hal-Hal Ini
Alasannya, warga lebih tertarik menggunakan ojek daring ketimbang kereta LRT yang rutenya amat pendek, yakni 5,8 kilometer. "Kalau MRT saya yakin. LRT apa iya dari Pulomas ke Kelapa Gading mau capek-capek ke stasiun?," kata Dite saat rapat pembahasan usulan tarif MRT dan LRT di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Maret 2019.
Menurut Dite, warga lebih memilih memesan ojek daring dengan tarif Rp 7-8 ribu. Tarif LRT yang diusulkan pemerintah Rp 6 ribu. Dite pun khawatir nasib LRT Jakarta sama seperti LRT Palembang yang sepi penumpang.
Catatan koreksi: Jumlah target penumpang dalam berita ini dikoreksi pada Sabtu, 9 Maret 2019 pukul 09.04 WIB. Kami mohon maaf atas kekeliruan ini.