Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Anak di Bekasi Diduga Terjangkit Difteri

image-gnews
Ilustrasi vaksin difteri. shutterstock.com
Ilustrasi vaksin difteri. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi - Tiga anak di Kota Bekasi diduga terinfeksi difteri. Ketiganya kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Jakarta. "Masih dugaan atau suspek, untuk kepastiannya menunggu hasil uji laboratorium," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati, Sabtu 9 Maret 2019.

Ketiganya adalah anak di bawah umur 10 tahun, warga Kecamatan Bekasi Barat. Menurut Dezi, dugaan ketiga anak ini terjangkit difteri karena gejala demam dan sakit pada tenggorokan yang mereka alami. Dokter di rumah sakit tempat ketiganya dirawat lalu melakukan observasi. "Dari hasil diagnosa pembanding, pasien diduga terjangkit difteri," ujar Dezi.

Dezi mengatakan, ketiga pasien tersebut sekarang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan sesuai dengan prosedur. Selama perawatan, pasien juga ditempatkan khusus karena difteri menular. "Pemberian obat dan cara pemeriksaan sudah sesuai dugaan penyakit difterinya," kata dia.

Dezi menambahkan, sedang menunggu hasil uji laboratorium jenis mikroba yang masuk ke dalam tubuh pasien. Seperti diketahui, difteri disebabkan bakteri Corynebacterium. Pengujian di Badan Teknologi Kesehatan Lingkungan di bawah Kementerian Kesehatan itu paling lambat keluar pada Senin pekan depan.

Gejala difteri pada umumnya seperti flu dan radang tenggorokan. Namun perbedaannya, pada difteri ditandai selaput abu-abu di bagian tenggorokan dan benjolan di bagian leher. Apabila tidak atau telat ditangani dengan baik, difteri bisa menyebabkan kematian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau sudah parah selaputnya bisa menghambat pernafasan, sehingga penanganannya harus sesuai prosedur," kata Dezi.

Penyakit difteri, Dezi menjelaskan, bisa menyebar karena lingkungan yang kotor. Selain itu, kurangnya imunisasi juga jadi salah satu sebab lantaran daya tahan tubuh penderita lemah. "Kuman difteri ada di lingkungan, tapi kalau daya tahan tubuh kuat, difteri enggak bereaksi."

Dezi mengimbau kepada warga Kota Bekasi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu, diimbau untuk rutin imunisasi dasar di Puskesmas bagi anak-anak agar memiliki daya tahan tubuh yang baik. "Tahun lalu ditemukan 26 kasus, tapi hanya empat yang positif difteri," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

6 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

9 hari lalu

Baladhika Karya Nofel Saleh Hilabi (kanan), 23 Februari 2016. Tempo/Ghoida Rahmah
Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.


50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

12 hari lalu

Sejumlah pengendara sepeda motor terjebak kemacetan di jalan Inspeksi Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Pada H-5 lebaran 2024 jalan raya Kalimalang mulai dipadati pemudik yang akan menuju Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Lainnya. ANTARA/Bayu Pratama S
50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman


PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

12 hari lalu

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

14 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

21 hari lalu

SPBU di Jalan Juanda, Bekasi terkontaminasi air.  Tempo/Adi Warsono
Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

23 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

24 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

26 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

32 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.