Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini tengah bersiap menjual saham bir milik Pemprov DKI sebesar 26,25 persen di PT Delta Djakarta. Namun, terlepas dari rencana itu, PT Delta selama ini rutin menyumbangkan keuntungan atau dividen kepada Pemprov DKI. Bahkan, setiap tahun nilai dividen yang diberikan selalu meningkat.
Baca: Untung-Rugi DKI Jual Saham Bir Delta Djakarta
Atas dasar itu, mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta, Heru Budi Hartono pernah mengtakan PT Delta Djakarta merupakan salah satu perusahaan Jakarta yang paling sehat kondisinya.
Dari penelusuran Tempo dalam 10 tahun ke belakang, peningkatan pemberian dividen paling tajam terjadi di tahun 2008 menuju 2010. Di 2008, dividen yang PT Delta berikan hanya sebesar Rp 5,885 miliar, tetapi pada 2010 nilainya melesat berkali lipat menjadi Rp 39,938 miliar.
Di tahun selanjutnya, nilai dividen yang Pemprov DKI terima pada 2012 kembali bertambah menjadi Rp 46,244 miliar dan pada 2014 nilainya menjadi Rp 50,448 miliar. Terus meningkatnya jumlah dividen ini membuat Pemprov DKI percaya diri untuk meningkatkan target pendapatan dari dividen PT Delta sebesar Rp 55 miliar pada 2016.
Namun, pada tahun tersebut nilai dividen yang PT Delta berikan ke Pemprov DKI justru melorot menjadi 37,828 miliar. Hal itu disebabkan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan yang melarang penjualan minuman beralkohol di minimarket. Merek bir produksi PT Delta seperti Anker, San Miguel, dan Carlsberg segera hilang dari peredaran minimarket.
"Penjualan jadi menurun," kata Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah dan Penanaman Modal DKI Jakarta, Riyadi,
Dua tahun kemudian, nilai dividen yang PT Delta berikan kembali merangkat naik. Pada 2018, tercatat adanya pemasukan sebesar Rp 54,6 miliar dari PT Delta ke kas Pemprov DKI.
Akan tetapi, meskipin nilai dividen kembali menanjak, Anies Baswedan tetap berkeras untuk menjual saham Pemprov DKI di perusahaann itu. Salah satu alasan Anies ngotot menjualnya, pertama karena ingin membangun Jakarta dengan “dana halal” dan ia merasa dividen yang diberikan PT Delta masih kalah jauh dari APBD DKI.
Anies memperkirakan saat saham milik Pemprov DKI di PT Delta dijual, maka besarannya dapat mencapai Rp 1,2 triliun. Uang sebesar itu, menurut Anies, lebih baik digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti salah satunya akses pipa air bersih untuk masyarakat. "Saya rasa Jakarta lebih butuh air bersih bukan air beralkohol. Itu kebutuhan Jakarta hari ini," kata Anies.
Simak artikel lainnya tentang saham bir Pemprov DKI di Tempo.co.