Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kata Dinas Kehutanan DKI Soal Akan Rutin Razia Topeng Monyet

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Petugas Jakarta Animal Aid Network memberi makan monyet ekor panjang (<i>Macaca fascicularis</i>) eks topeng monyet sebelum dilepasliarkan di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 26 Oktober 2018. Sebelum dilepasliarkan, 17 monyet ekor panjang telah melalui rehabilitasi selama tiga tahun di Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Petugas Jakarta Animal Aid Network memberi makan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) eks topeng monyet sebelum dilepasliarkan di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 26 Oktober 2018. Sebelum dilepasliarkan, 17 monyet ekor panjang telah melalui rehabilitasi selama tiga tahun di Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Kehutanan DKI Jakarta menyatakan bakal menggencarkan razia topeng monyet setelah sempat vakum selama empat tahun terakhir.

Pengelola Konservasi Sumber Daya Hutan Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Sugeng Santoso, mengatakan razia topeng monyet terakhir dilakukan pada tahun 2014 lalu.

Baca : Razia Topeng Monyet, Dua Pelaku Usaha Dibawa ke Kantor BKSDA

Saat itu, petugasnya menangkap 100 ekor monyet ekor panjang dari para pengamen topeng monyet. "Sabtu kemarin kami mulai merazia kembali dan mengambil delapan monyet dari warga di Sawah Lio, Jakarta Barat, yang memanfaatkan satwa itu untuk topeng monyet," kata Sugeng saat dihubungi, Minggu, 10 Maret 2019.

Sugeng menuturkan razia satwa bernama latin Macaca Fascicularis itu, juga melibatkan JAAN dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Monyet yang telah diambil dari warga tersebut telah diserahkan ke Jakarta Animal Aid Network (JAAN) untuk menjalani rehabilitasi ke Lembang, Jawa Barat.

Sugeng menjelaskan monyet yang diambil dari warga tidak bisa langsung dilepas liarkan. Mereka, kata dia, perlu direhabilitasi untuk bisa bertahan hidup setelah dilepas liarkan.

Ia menuturkan 100 monyet yang disita pada 2014 lalu pun membutuhkan waktu selama dua tahun untuk direhabilitasi sebelum dilepas liarkan di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. "Kami akui beberapa tahun ini memang pengawasan kami kendor terhadap keberadaan topeng monyet."

Menurut Sugeng, para pemilik monyet tersebut saat ini belum bisa diberi sanksi. Sebabnya, kata dia, belum ada regulasi atau payung hukum dari pemerintah untuk menjerat warga yang mengeksploitasi hewan guna mencari keuntungan.

"Pemilik kemarin hanya kami berikan pengarahan bahwa tidak boleh menggunakan monyet untuk ngamen," kata dia.

Adapun razia kemarin, kata Sugeng, mengacu pada Undang-Undang nomor 14 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, UU 23/2014 tentabg Pemda, Peraturan Presiden 30/2011 tentang Pengendalian Zoonosis, Perda 11/1995 tentang Pengawasan Hewan Rentan Rabies Serta Pencegahan dan Penanggulangan Rabies dan Perda 8/2007 tentang Ketertiban Umum.

Simak juga :
Selamatkan Korban Eksploitas Topeng Monyet

Namun, dari sejumlah payung hukum tersebut, Dinas Kehutanan lebih menyandarkan pada Perda tentang pengawasan hewan rentan rabies. "Dari semua perda tersebut memang pemilik tidak bisa diberi sanksi. Sebab, monyet ekor panjang juga belum termasuk hewan yang terancam punah," ujarnya.

Meski begitu, jeratan pidana bisa diberikan kepada pelatih kera tersebut. Pelatih kera topeng monyet, kata dia, bisa dijerat dengan pasal penyiksaan hewan yang tertuang di KUHP. "Yang kami razia di Jakarta hanya pemilik yang memanfaatkan monyet saja. Sedangkan pelatihnya tersebar di tiga wilayah, yakni di Tasikmalaya, Palimanan dan Sumedang. Mereka yang bisa dipidanakan."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Marak Topeng Monyet, BKSDA Kalimantan Tengah Minta Warga Melaporkan

21 September 2022

Salah satu kera yang berhasil dievakuasi petugas gabungan dari unsur pemerintah dan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari tangan pelaku usaha topeng monyet di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin, 3 Agustus 2020. ANTARA/HO-JAAN
Marak Topeng Monyet, BKSDA Kalimantan Tengah Minta Warga Melaporkan

Pertunjukan topeng monyet iberdampak negatif bagi manusia ataupun satwa monyetnya.


Kerap Dipukuli, Lima Kera Topeng Monyet Disita Petugas di Jakarta Timur

4 Agustus 2020

Salah satu kera yang berhasil dievakuasi petugas gabungan dari unsur pemerintah dan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari tangan pelaku usaha topeng monyet di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin, 3 Agustus 2020. ANTARA/HO-JAAN
Kerap Dipukuli, Lima Kera Topeng Monyet Disita Petugas di Jakarta Timur

Evakuasi kera dilakukan setelah viral unggahan di akun Instagram kepada Gubernur DKI Jakarta tentang pemukulan hewan oleh pelaku usaha topeng monyet.


Pemerintah Jakarta Kesulitan Tangani Pertunjukan Topeng Monyet

11 Maret 2019

Petugas Jakarta Animal Aid Network memberi makan monyet ekor panjang (<i>Macaca fascicularis</i>) eks topeng monyet sebelum dilepasliarkan di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 26 Oktober 2018. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Pemerintah Jakarta Kesulitan Tangani Pertunjukan Topeng Monyet

Dinas Kehutanan DKI Jakarta tahun ini akan menggencarkan razia topeng monyet di ibu kota.


Razia Topeng Monyet, Dua Pelaku Usaha Dibawa ke Kantor BKSDA

10 Maret 2019

Seekor monyet ekor panjang (<i>Macaca fascicularis</i>) eks topeng monyet terlihat sebelum dilepasliarkan di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 26 Oktober 2018. Sebanyak 17 ekor monyet ekor panjang akan dilepasliarkan kembali ke habitatnya di Cagar Alam Gunung Tilu. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Razia Topeng Monyet, Dua Pelaku Usaha Dibawa ke Kantor BKSDA

Dari hasil pemeriksaan, dua pelaku usaha topeng monyet itu berasal dari Cirebon.