TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim saat ini pengguna kendaraan umum di Jakarta jumlahnya tinggal 23 persen atau seperempat dari jumlah penduduknya yang sebanyak 10.467.600 juta orang.
Melihat rendahnya angka tersebut, Anies memberi contoh kepada masyarakat untuk pulang dan pergi naik kendaraan umum. Salah satunya dengan naik kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
Baca: Pamer Kerja Naik MRT, Anies: Siapa Tahu Kita Satu Gerbong
"Apapun faktornya (pengguna transportasi umum rendah), negara tidak boleh diam. Kami harus sama-sama menyusun sebuah fasilitas kendaraan umum massal sehingga masyarakat bisa menggunakan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2019.
Anies mengatakan dalam beberapa hari ini, ia akan berangkat dan pulang dari kantornya di Balai Kota, Jakarta Pusat, menuju rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menggunakan kereta MRT. Hal itu Anies lakukan sebagai contoh kepada warganya agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Momen menggunakan kereta MRT untuk berangkat kerja Anies pamerkan melalui akun Instagram miliknya, @aniesbaswedan pagi ini. Dalam foto yang ia unggah, Anies terlihat menggunakan kereta MRT ditemani Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dan Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim.
Baca: Tarif MRT Rp 10 Ribu Disebut Terlalu Mahal, Anies Tunggu DPRD DKI
Kegiatan Anies menggunakan MRT tersebut berbarengan dengan momen uji coba yang melibatkan masyarakat, yakni dari tanggal 12-24 Maret 2019. Anies mengajak masyarakat untuk mengikuti langkahnya, yaitu berangkat dan pulang kerja menggunakan MRT. "Siapa tahu kita akan satu gerbong," ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies mengklaim pada tahun 1998, jumlah penduduk Jakarta yang menggunakan kendaraan umum berjumlah 48 persen. 20 tahun kemudian jumlah itu terpangkas menjadi 23 persen.
Anies berharap dalam 10 tahun ke depan, Jakarta dapat memiliki instalasi transportasi umum yang cukup besar. Sehingga permasalahan kemacetan di Jakarta dapat terselesaikan.