TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengajak Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan perwakilan masyarakat Tangsel untuk ikut menjajal Moda Raya Terpadu atau MRT dari Lebak Bulus ke stasiun Bundaran HI.
"Terima kasih kepada Pak William P Sabandar (Direktur Utama PT MRT) dan Pak Agung (Dirut PT Transjakarta) yang sudah mengajak kami untuk mencoba MRT," kata Airin dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 13 Maret 2019.
Baca: LRT ke Bogor dan MRT ke Tangerang Selatan Akan Dibangun pada 2020
Menurut Airin, saat MRT hendak dioperasikan, masyarakat Tangsel sangat senang. Ia menyebut hampir 50 persen warga Tangsel bekerja di Jakarta.
"Bahkan ada Trans Royal dari Bintaro dan BSD yang bisa langsung menuju Lebak Bulus dan Fatmawati. Masyarakat dari Pondok Aren dan Serpong bisa menggunakan bus ini lalu disambung dengan menggunakan MRT," kata Airin.
Airin mengatakan bahwa saat ini Pemkot Tangsel sedang dalam proses study kelayakan untuk rencana membangun MRT. Dalam waktu dekat ini pun, kata dia, akan ada paparan.
Masyarakat mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. Uji coba ini gratis atau tanpa dipungut biaya. TEMPO/Tony Hartawan
Ia pun berharap MRT bisa sampai ke Tangsel. "Jadi kita tunggu kajiannya seperti apa dan trasenya kemana. MRT tidak berhenti di Lebak Bulus saja, karena hanya jarak sungai yang memisahkan yaitu Kali Angke," kata Airin.
Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menyampaikan pesan kepada warga Tangsel agar menggunakan angkutan umum untuk menuju Jakarta. Ia menyebut sudah ada Trans Royal yang bisa dimaanfaatkan warga pinggiran ibu kota itu.
"Tidak perlu menggunakan sepada motor maupun mobil. Mereka bisa menggunakan Trasjakarta dan memudahkan mereka," kata Agung. Tarif Trans Royal dari Tangsel (Bintaro) seharga Rp 20 ribu sekali jalan. "Hanya memakan waktu 30 menit."