TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi C Bidang Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Ruslan Amsyari, menyebut operasional kereta moda raya terpadu atau MRT Jakarta dan light rail transit (LRT) harus menunggu anggota dewan menyetujui besaran subsidi tarif.
Hal itu bila PT Mass Rapid Transit Jakarta dan LRT Jakarta sudah mewajibkan penumpang membayar.
Baca : Jajal Naik MRT Jakarta, Airin Harap Jalur Tersambung ke Tangsel
Sebab, penumpang bakal mengeluarkan biaya tinggi jika pemerintah DKI tak memberikan subsidi tarif. "Kalau kita belum menyepakati angkanya dan misalnya dari pihak MRT LRT mau melakukan (angkut penumpang), berarti mereka menggunakan subsidi pribadi mereka. Pertanyaannya kalau itu dilakukan, dari mana duitnya?," tutur Ruslan saat dihubungi, Rabu malam, 13 Maret 2019.
Menurut Ruslan, hingga kini pemerintah daerah baru bersurat kepada Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi bahwa peresmian kereta MRT dan LRT diagendakan akhir Maret 2019. Pemda, dia melanjutkan, tak menyebut secara gamblang apakah peresmian itu dilanjutkan dengan operasional kereta secara komersil.
Sebelumnya, pemda memparkan harus ada subsidi Rp 21.659 per penumpang MRT dan Rp 35.655 per penumpang LRT. Dengan begitu, penumpang hanya perlu membayar Rp 10 ribu untuk naik MRT dan Rp 6 ribu bila menggunakan LRT.
Besaran ini sesuai dengan usulan pemda yang disampaikan dalam rapat perdana pembahasan subsidi tarif bersama Komisi C pada Rabu, 6 Maret 2019.
Itu artinya, total subsidi diperkirakan Rp 572 miliar untuk MRT dan Rp 327 miliar untuk LRT. Angka itu diperoleh dengan estimasi per hari mencapai 65 ribu penumpang MRT dan 14.255 penumpang untuk LRT Jakarta.
Simak : Uji Coba MRT, Warga: Berasa di Luar Negeri
Rapat putusan tarif antara Komisi B Bidang Perekonomian dengan Komisi C tarif urung dua kali. Padahal, pembahasan besaran subsidi dan tarif belum rampung di setiap komisi. K
Komisi C menunggu pemda menjelaskan kajian yang lebih detail. Sementara Komisi B baru memperoleh pemaparan dari Dinas Perhubungan DKI tiga hari lalu. Bahkan, bahan pemaparan dikirim pada Selasa malam, 12 Maret 2019.