TEMPO.CO, Jakarta -Kebiasaan pengemudi ojek online yang mangkal di pinggir jalan dan pintu stasiun menjadi masalah yang tak terselesaikan sejak beberapa tahun terakhir di Jakarta.
Hingga ini, belum ada kejelasan koordinasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perusahaan penyedia jasa seperti Go-Jek dan Grab, termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca : DKI Mau Operator Ojek Online Bikin Shelter Agar Stasiun Tak Macet
Tempo mengkonfirmasi kepada salah satu perusahaan yaitu Go-Jek, “Kami akan koordinasi terus, supaya tidak mengganggu lalu lintas," kata Senior Manager Corporate Affairs, Alvita Chen, saat ditemui di Kantor Go-Jek Indonesia, Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Maret 2019.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga belum bersedia menyampaikan apakah telah melakukan pembicaraan dengan manajemen perusahaan Gojek dan Grab. "Intinya KAI terbuka bila perusahaan jasa transportasi online akan berkoordinasi dengan KAI," kata Vice President Public Relations KAI Agus Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 10 Maret 2019.
Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta Maruli Sijabat mengatakan upaya preemtif sebenarnya telah dilakukan dengan mengajak kedua perusahaan untuk berdialog bersama. Namun lagi-lagi, tak ada kejelasan lebih lanjut soal dialog ini.