TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengaku prihatin atas perilaku kawanan geng motor yang pernah ditangkap. Menurut dia, hukuman yang diberikan atas kriminalitas yang mereka lakukan tidak menimbulkan efek jera.
Baca:
Geng Motor Belanja 'Cabe-cabean' Usai Membunuh, Kapolres Menangis
"Ketika mereka bebas, bukan berarti menjadi sadar, tidak. Begitu keluar malah jadi jagoan di kelompoknya," kata Hengki di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis, 14 Maret 2019.
Hengki mengungkapkan fakta itu dalam Silaturahmi Forum Koordinasi Pimpinan Kota. Acara yang mengundang kepala sekolah se-Jakarta Barat itu dilakukan untuk sosialisasi kejahatan jalanan dan narkoba. Juga hadir di sana Wali Kota Jakarta Barat Rustam Efendi serta Komandan Kodim Jakarta Barat Letnan Kolonel Jatmiko Adhi.
Puluhan pemuda anggota geng motor Jembatan Mampang (Jepang) usai ditangkap, di Polresta Depok, Jawa Barat, 25 Desember 2017. Satreskrim Polresta Depok menangkap 26 pemuda setelah sebelumnya melakukan penjarahan di toko pakaian di Jalan Sentosa Raya, Depok, pada Minggu (24/12). Tempo/Irsyan Hasyim
Anggota geng motor yang pernah ditangkap disebut Hengki akan menyandang status sebagai Tank. Itu adalah julukan kehormatan kepada pemimpin geng motor. Tank bisa ditandai di setiap tawuran karena berada paling depan dan bawa senjata paling besar.
Baca:
Geng Motor Bunuh Pejalan Kaki di Daan Mogot, Begini Peristiwanya
"Dan cabe-cabeannya yang paling banyak," kata Hengki menunjuk kepada remaja-remaja putri yang biasa menemani anggota geng motor, dan bahkan bisa diperjual belikan. Pernyataan tersebut disambut tawa oleh peserta silaturahmi. Tapi Hengki langsung menimpali, "Jangan tertawa, ini fakta."
Hengki mengatakan, fakta tersebut didapat ketika polisi memeriksa akun media sosial milik para geng motor yang rata-rata juga masih berusia remaja. Polres Metro Jakarta Barat mencatat ada 25 geng motor di wilayahnya dan 8 di antaranya pernah ditangkap.
Geng motor yang sudah ditangkap di antaranya Basmol (barisan manusia oleng), Swiss (sekitar wilayah slipi), Garjok (garden pojok) dan Israel (istana sekitar rel).
Baca:
Pengakuan Geng Motor: Tak Ada Lawan, yang Ada di Tempat Disikat
Pada tahun ini, contoh kasus pembunuhan yang dilakukan oleh geng motor terjadi di Jalan Tanah Sereal Raya, Tambora, Jakarta Barat, pada 20 Januari. Peristiwa itu menewaskan Adam Ilham. Selanjutnya di Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada 5 Februari dengan korban Ahmad Al Fandri.