TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas keamanan Apartemen Kebagusan City membongkar praktik prostitusi online di apartemen itu. Delapan orang terjaring razia yang digelar pada Kamis malam, 14 Maret 2019.
Baca: Modus-modus Prostitusi Online 2 Tahun Terakhir
Kepala keamanan Apartemen Kebagusan City Bernard T. Wahyu Wiryanta mengatakan dari delapan orang yang ditangkap, lima di antaranya adalah perempuan pekerja seks dan sisanya berperan sebagai operator untuk mencari pelanggan di media sosial.
"Mereka ditangkap setelah kami menyamar sebagai pelanggan," kata Bernard di kantornya, Jumat, 15 Maret 2019.
Bernard mengatakan, kecurigaan petugas berawal dari kedatangan sejumlah pemuda yang terekam kamera pengintai atau CCTV. Para pemuda yang datang silih berganti itu dipastikan bukan penghuni di apartemen.
“Kami melakukan patroli virtual di media sosial pada pukul 16.00 kemarin,” kata Bernard. “Saya sendiri yang melacak mereka melalui aplikasi Michat."
Saat membuka fitur pertemanan jarak dekat di aplikasi itu, Bernard menemukan 15 akun perempuan yang menawarkan diri dengan status BO atau booking only. Radius keberadaan mereka sekitar 100 meter dari kantor security.
Baca: Polisi Gulung Komplotan Prostitusi Online Palsu via Instagram
Bernard kemudian berinisiatif membentuk tim gabungan untuk merazia mereka yang terlibat prostitusi online itu. Ia berkoordinasi dengan kelurahan, Satpol PP, Babinsa Koramil Pasar Minggu, dan Bhabinkamtibmas Polsek Pasar Minggu. "Saya minta teman-teman menyamar dan mendatangi kamar para pekerja seks," ujarnya.