TEMPO.CO, Jakarta -Bekas Alumni 212 Faizal Assegaf kembali dilaporkan ke polisi terkait cuitannya tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Fiazal kali ini dilaporkan oleh Kordinator Laporan Bela Islam atau Korlabi.
"Kami melaporkan Faizal Assegaf yang kami duga melakukan ujaran kebencian melalui media elektronik," ujar pengacara Korlabi, Novel Bamukmin saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat 15 Maret 2019.
Baca :
Cuitan Dipolisikan, Eks Alumni 212: Suruh Anies Baswedan Lapor Sendiri
Novel mengatakan dugaan ujaran kebencian tersebut diunggah oleh Faizal Assegaf melalui akun pribadi Twitter.
Beberapa pernyataan Faizal yang dipermasalahkan itu berbunyi:
"Ingat kau @aniesbaswedan, jgn pernah manfaatkan peran & keberadaan Habaib di negeri ini utk tujuan kepentingan politik dusta mu. Para Habaib punya prinsip yg teguh mendorong NKRI sbg rumah kebhinekaan, kakek2 kami berjuang utk kemanusiaan & cinta kasih tanpa diskriminasi! *FA*".
Selain itu juga ada yang berbunyi:
"Jgn pernah kau @aniesbaswedan kotori sejarah Habaib di NKRI dgn politik primordialisme kakekmu yg pernah menipu umat demi meraih kekuasaan. Watak licik & haus kekuasaanmu tdk beda dgn kakekmu, AR Baswedan. Fakta sejarah kakekmu, politisi pengusung Arabisme utk kekuasaann*FA*".
Novel mengatakan pernyataan Faizal tersebut memicu keresahan dan provokatif, selain itu kata dia hingga saat ini Faizal juga belum memberikan klarifikasi dan penjelasan tujuan dari pernyataan itu.
Novel mengatakan Korlabi dalam laporan ini mendampingi Damai Hari Lubis sebagai pelapor. Dalam laporan tersebut, pihaknya membawa salinan pertanyaan Faizal Assegaf sebagai barang bukti.
Kemarin, Faizal juga dilaporkan oleh Fikri Assegaf dalam kasus yang sama. Saat dikomfirmasi Faizal Faizal membenarkan telah menulis cuitan di akun pribadinya @faizalassegaf. Dia mengunggah tulisan itu secara sadar. Dia membantah kalau tulisan itu dikaitkan dengan marga Assegaf. "Saya enggak masuk di ranah itu," ujar Faizal.
Simak pula :
Ini Cuitan Eks Alumni 212 tentang Anies yang Dilaporkan ke Polisi
Menurut Faizal, cuitan itu dilontarkan kepada Anies Baswedan yang merupakan seorang pejabat publik. Dalam sistem demokrasi, ujar dia, kritik merupakan kewajaran. Karena itu merasa heran jika ada orang lain yang tersinggung. "Lebih baik suruh Anies yang melapor secara langsung," kata Faizal saat dihubungi kemarin.
Faizal mengaku tidak ambil pusing atas laporan. Dia menilai masalah yang dilaporkan tidak memiliki dasar yang jelas. "Enggak penting untuk saya respon, tidak subtansial, tak ada unsur ujaran kebencian," katanya tentang pelaporan buntut cuitannya tentang Anies Baswedan.
TAUFIQ SIDDIQ | YUSUF MANURUNG