TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Seksi Pengendali Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Rompis Romlih menduga kebakaran yang terjadi di Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat pada Sabtu tengah malam, 16 Maret 2019 hingga Ahad pagi, 17 Maret 2019, karena korsleting listrik.
"Diduga karena konsleting listrik dari salah satu rumah warga," ujar Rompis dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Ahad sore, 17 Maret 2019.
Baca : Kebakaran 7 RT di Taman Sari Jakarta Barat, 1.500 Jiwa Mengungsi
Keterangan soal sumber api juga dijelaskan beberapa warga di lokasi kebakaran. Abdul Somad, 64 tahun, menuturkan api bersumber dari aktivitas warga yang tengah membakar sate untuk merayakan ulang tahun.
Dugaan lainnya juga diungkapkan seorang warga bernama Romi. Ia mengatakan api muncul dari rumah warga bernama Ali. Saat ini garis polisi telah membentang di depan rumah ali, dua orang penyidik juga terlihat sedang memeriksa kondisi rumah tersebut.
"Sekarang Ali sama keluarganya gak kelihatan. Nggak tahu deh ke mana," kata seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.
Simak juga :
Butuh 34 Unit Mobil Pemadam di Kebakaran Taman Sari Jakarta Barat
Kebakaran yang terjadi semalam hingga tadi pagi membakar rumah di sembilan RT, yakni RT 002, 003, 004, 007, 008, 009, dan 010, 011, dan 013. Untuk jumlah rumah warga yang terbakar, Rompis memperkirakan sebanyak 305 unit.
Akibat kebakaran ini, sebanyak 500 KK terdampak dan sekitar 2.000 jiwa harus mengungsi. "Kabar terakhir ada 2.000 orang yang mengungsi," kata ketua RW 05, Khaerul Anwar.