TEMPO.CO, Jakarta -Muhammad Ansori, Karang Taruna Kelurahan Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, menuturkan korban kebakaran di wilayahnya yang mencapai 2.000 orang membutuhkan berbagai macam bantuan logistik seperti alat mandi, pampers, pakaian layak, pakaian dalam, dan susu formula.
"Pembalut yang sampai saat ini belum ada bantuannya," ujar Ansori saat ditemui Tempo di lokasi kebakaran, Ahad sore, 17 Maret 2019.
Baca : Kebakaran di Taman Sari, Damkar Duga Akibat Korsleting Listrik
Ansori mengatakan untuk kebutuhan makanan, saat ini warga telah menerima bantuan makanan dari Dinas Sosial DKI Jakarta. Selain itu, Dinsos juga telah memberikan bantuan berupa tenda pengungsi, toilet darurat, dan obat-obatan untuk warga. Selain itu ia mengatakan beberapa warga juga berinisiatif membuat dapur umum.
Ansori menuturkan bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan dapat mengirimkannya ke Posko Central Logistik Jalan Talib 2 RT 12 RW 05, Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat. "Patokannya pos RW," ujar dia.
Pada Sabtu malam sekitar pukul 00.00, kebakaran melanda Jalan Talib 3 Dalam, Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat. Kebakaran itu melalap 9 RT di wilayah tersebut, antara lain RT 002, 003, 004, 007, 008, 009, 010, 011, dan 013.
Romi, salah seorang warga Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, tengah melihat kondisi rumahnya yang rata dengan tanah karena terbakar pada Sabtu malam, Ahad 17 Maret 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat dibantu Sudin Damkar Jakarta Pusat, mengerahkan sebanyak 34 unit mobil pemadam dan 170 personel pemdam. Api dapat dijinakan petugas sekitar subuh.
Kepala Seksi Pengendali Sudin Damkar Jakarta Barat Rompis Romlih menduga kebakaran yang terjadi di Krukut, Taman Sari, karena korsleting listrik.
Simak pula :
Kebakaran 7 RT di Taman Sari Jakarta Barat, 1.500 Warga Mengungsi
Selain membutuhkan bantuan logistik, beberapa warga juga berharap pemerintah memberikan bantuan dana untuk warga kembali mendirikan rumah mereka yang ludes akibat kebakaran. "Ya semoga ada bantuan dana biar bisa dibangun lagi rumahnya," ujar seorang warga yang menjadi korban, Bambang Susanto, 38 tahun.