TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir mengapresiasi acara nonton bareng atau nobar debat cawapres Ma'ruf Amin tak kalah heboh dengan nobar Jokowi. Kegiatan nobar debat ketiga Pilpres 2019, Minggu, digelar di sejumlah lokasi.
Baca: 15 Juta Pedagang Pasar Indonesia Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin
Erick menyambut antusiasme para relawan, simpatisan dan pendukung terhadap cawapres Ma'ruf Amin saat beradu debat dengan Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Minggu malam.
"Saya lihat nobar Kyai Ma'ruf sama hebohnya ketika Jokowi tampil di debat kedua. Luar biasa, "ujar Erick di Jakarta, Minggu.
Erick menilai penampilan Kyai Ma'ruf prima dan lugas. "Sangat mumpuni untuk menjelaskan program-program di bidang pendidikan, ketenagakerjaan, sosial, kesehatan, dan budaya," ujarnya.
Antusiasme relawan untuk memberikan dukungan kepada Kiai Ma'ruf, sebut Erick, tak lain adalah untuk terus menguatkan soliditas demi menghadapi pilpres pada 17 April 2019 mendatang.
Pedagang pisang menonton debat Pilpres 2019 di Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan, Ahad, 17 Maret 2019. Saat berlangsungnya debat, sejumlah orang tampak menghentikan aktivitasnya untuk menyaksikan jalannya debat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hal senada diungkapkan Koordinator Kampanye Darat Komunitas Alumni SMA Jakarta Bersatu, Bobby Indroharto, yang yang ditemui di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan. Dia mengatakan nobar digelar untuk menyatukan kembali barisan pendukung paslon 01 dari gerakan kelas menengah yang biasanya menjadi kelompok penentu.
Bobby sadar bahwa KPU sebagai penyelenggara debat mau tak mau harus membatasi jumlah penonton, maka pihaknya memilih nobar di mal yang biasa menjadi pilihan kaum milenial. "Nonton bersama acara debat di sepanjang kafe-kafe identik dengan kelas menengah dan milenial," ujarnya.
Penegasan milenial bukan dari tampilan saja, kata Bobby, melainkan juga pelaku yang membahas isu-isu yang kekinian seperti masalah ketenagakerjaan, kebijakan yang pro rakyat dan lainnya.
"Kami yakin dengan nobar yang mendukung cawapres Ma'ruf Amin dari sini, kami para alumni SMA Jakarta Bersatu makin solid dan percaya dengan kemampuan beliau saat debat," ujarnya.
Menurut Bobby, dari total 19.000 anggota yang terdaftar secara daring dari 384 SMA dan sederajat di DKI Jakarta, ada sekitar 1.000 anggota yang hadir untuk nobar di Citos. Dari jumlah ini, pihaknya akan terus berusaha mengkampanyekan juga paslon 01 sampai tingkat terbawah.
"Kami dari komunitas ini tetap teguh dan tak goyah untuk memenangkan Jokowi - Ma'ruf," katanya. "Dalam debat ini meski Pak Amin cukup senior dan seorang kiai, justru beliau kaya akan pengalaman dengan jam terbang yang tinggi sehingga menguasai materi. Ia memiliki kemampuan rekam jejak intelektual yang sudah teruji. Ada pepatah makin tua makin berisi."
Pedagang menonton debat Pilpres 2019 di Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan, Ahad, 17 Maret 2019. Pada debat kali ini tema yang diangkat tentang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan sosial-budaya. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Bobby pun berpesan untuk para alumni agar selalu gunakan akal sehat dalam bertindak dan berpikir. Jangan gunakan dan sebarkan berita bohong (hoax) dan selalu dengan hati nurani serta akal sehat.
"Mari kita jaga semua itu sampai hari H hingga saat pencoblosan pilpres. Apalagi Alumni SMA Jakarta Bersatu ini menjadi inspirasi terbentuknya SMA Bersatu daerah lainnya seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan dan Makassar," tutur dia.
Debat cawapres antara KH Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, pada Minggu ini merupakan rangkaian ketiga debat Pilpres 2019 oleh KPU, yang membahas isu kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan serta sosial dan budaya.
Baca: Presiden Jokowi Blusukan ke Pasar Minggu, Anies: Kangen
Ajang Pemilihan umum Presiden Indonesia (Pemilu) 2019 diikuti dua pasangan calon presiden-wakil presiden. Pasangan pertama adalah nomor 01 yaitu Jokowi dan Ma'ruf Amin serta kedua 02 Prabowo Subianto -Sandiaga Uno.