TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta menerima banyak masukan dalam uji coba MRT, salah satunya soal sinyal telekomunikasi yang lemah ketika kereta Ratangga memasuki rel bawah tanah. Uji coba publik MRT telah dilakukan 5 hari sejak 12 Maret lalu.
Baca: MRT Tambah Kuota Penumpang Uji Coba Ratangga Mulai Senin
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan sejumlah masukan telah diterima pihaknya untuk memperbaiki pelayanan MRT.
"Sejauh ini masyarakat cukup puas terhadap pelayanan dan fasilitas MRT. Namun ada beberapa catatan yang kami terima untuk memperbaiki pelayanan," kata William saat ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Sabtu, 16 Maret 2019.
Uji coba moda raya terpadu untuk publik telah dibuka sejak 12 Maret lalu sampai 24 Maret mendatang. MRT Jakarta menargetkan beroperasi secara komersil pada akhir bulan ini.
William menuturkan masukan terbanyak dari masyarakat selama uji coba publik Ratangga adalah penambahan papan petunjuk di dalam stasiun dan penyediaan fasilitas wifi gratis di dalam kereta.
MRT, kata dia, bakal segera merealisasikan masukan masyarakat untuk menambah papan penunjuk, terutama di beberapa lorong stasiun yang masih dianggap kurang.
Terkait dengan penyediaan fasilitas wifi gratis, kata dia, lagi sejauh ini sudah disediakan. "Tapi baru satu operator saja, Telkomsel," ucapnya.
Baca: Ini Konsep PT MRT Akan Bangun Titik Ojek Online di Tiap Stasiun
William bakal mengajak beberapa operator provider lainnya untuk bekerja sama dengan MRT dalam penyediaan fasilitas wifi gratis atau free wifi untuk penumpang. "Dua hal itu memang yang paling banyak disampaikan ke kami."