TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut pembahasan tarif MRT Jakarta dan light rail transit (LRT) bakal rampung sebelum peresmian pada 24 Maret 2019. Menurut Prasetio, tarif MRT Jakarta yang akan disetujui berkisar Rp 14 ribu sampai Rp 16 ribu.
Baca: Tarif MRT Belum Rampung, MRT: Optimistis Beroperasi 27-31 Maret
"Jadi ya kira-kira di antara harga Rp 14.000 ke Rp 16.000 lah nanti diketok palu," kata Prasetio di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2019.
Prasetio menyampaikan, kini pembahasan tarif dua moda transportasi baru itu masih berjalan di Komisi C Bidang Keuangan DPRD. Dia berujar tarif realistis MRT disesuaikan dengan jarak tempuh, yakni Rp 1.000 per kilometer.
Kemarin pemerintah DKI mengusulkan tarif kereta MRT disesuaikan dengan jarak tempuh. Pelaksana tugas Kepala Biro Perekonomian M. Abas mengatakan penumpang harus membayar tarif MRT Rp 3.000 untuk satu kali masuk. Angkanya akan naik Rp 1.000 setiap kereta melewati satu stasiun.
Berikut rinciannya:
- Lebak Bulus-Fatmawati: Rp 4.000
- Lebak Bulus-Cipete Raya: Rp 5.000
- Lebak Bulus-Haji Nawi: Rp 6.000
- Lebak Bulus-Blok A: Rp 7.000
- Lebak Bulus-Blok M: Rp 8.000
- Lebak Bulus-Sisingamangaraja: Rp 9.000
- Lebak Bulus-Senayan: Rp 10.000
- Lebak Bulus-Istora: Rp 11.000
- Lebak Bulus-Bendungan Hilir: Rp 12.000
- Lebak Bulus-Setiabudi: Rp 13.000
- Lebak Bulus-Dukuh Atas: Rp 14.000
- Lebak Bulus-Bundaran HI: Rp 14.000
Pemerintah DKI Jakarta sebelumnya mengusulkan tarif MRT yang dikenakan kepada setiap penumpang sebesar Rp 10 ribu per 10 kilometer. Sementara tarif LRT, yakni 6 ribu per penumpang. Tarif LRT ini diusulkan tetap alias flat Rp 6 ribu sepanjang rute Kelapa Gading-Velodrome dan sebaliknya.